Telan Emas, Warga India dan Sri Lanka Ditahan

Reporter

Rabu, 25 September 2013 21:05 WIB

Perhiasan emas. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, New Delhi - Petugas keamanan Sri Lanka menahan tujuh orang di bandar udara internasional setelah mereka ketahunan menyelundupkan potongan emas dengan cara ditelan.

Aksi ini diyakini dilakukan oleh para pelaku setelah membawa permata itu untuk diselundupkan ke India dan menghindari pajak barang mewah.

"Ke tujuh orang tersebut terdiri dari seorang warga Sri Lanka dan enam lainnya warga negara India sedianya akan melakukan perjalan ke Chennal (Madras)," kata petugas bandara.

Sebelum ditahan pihak berwenang, mereka dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan 25 potong emas yang disimpan dalam tubuhnya.

Juru bicara bea cukai Sri Lanka, Leslie Gamini, mengatakan kepada BBC, para pelaku yang terdiri dari orang-orang berusia antara 40-50 tahun itu memasukkan logam mulia dengan cara ditelan dengan pisang, dadih, atau pittu, makan khas Sri Lanka terbuat dari tepung beras dan kelapa parut.

Sampai sejauh ini, jelas Gamini, baru empat potong emas yang bisa dikeluarkan dari dalam tubuh dua pria. "Emas yang mereka bawa belum dihitung atau ditimbang, pemeriksaan terus berjalan," ujarnya.

India merupakan pasar emas terbesar di dunia. Kebutuhan emas di negeri itu meningkat setelah baru-baru ini harganya anjlok. Pekan lalu, India meningkatkan impor perhiasan emas hingga 15 persen dari sebelumnya 10 persen.

BBC | CHOIRUL


Terpopuler
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
Capres, Duet Jokowi-JK Terpopuler di Dunia Maya
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?

Berita terkait

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

13 Mei 2017

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

Sri Lanka tidak mungkin memberikan izin perbaikan kapal selam Cina, mengingat kekhawatiran India.

Baca Selengkapnya

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

21 Februari 2017

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

Polisi Sri Lanka menangkap lima anggota intelijen militer yang diduga membunuh editor suratkabar terkemuka negara itu dan jurnalis lainnya.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

8 Januari 2017

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

Unjuk rasa protes rencana pemerintah Sri Lanka membangun zona industri para investor Cina di atas lahan warga seluas 6,07 hektar.

Baca Selengkapnya

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

5 September 2016

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

Sri Lanka jadi negara kedua yang bebas malaria setelah Maladewa di wilayah kerja WHO kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

18 Mei 2016

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

Hampir 400 orang dikhawatirkan tewas terkubur tanah longsor, yang dipicu hujan lebat selama tiga hari di Sri Lanka.

Baca Selengkapnya

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

6 Januari 2016

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

Batu safir bintang biru yang ditemukan di sebuah tambang dekat Kota Ratnapura, Sri Lanka, bernilai sekitar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun).

Baca Selengkapnya

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

31 Juli 2015

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

Tragedi itu adalah tindakan kekerasan politik besar pertama yang terjadi sebelum pemilihan anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

20 Januari 2015

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

Pejabat intelijen India itu diduga mendukung kampanye pemilu oposisi dari balik layar.

Baca Selengkapnya

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

17 Januari 2015

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

572 narapidana yang ditangkap karena pelanggaran ringan.

Baca Selengkapnya

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

13 Januari 2015

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

Paus dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan umat lintas agama, termasuk perwakilan umat Budha yang moderat.

Baca Selengkapnya