Anggota kepolisian tiba di lokasi penembakan di Washington Navy Yard di Washington, Amerika Serikat, Senin (16/9). REUTERS/Jason Reed
TEMPO.CO, Washington – Aaron Alexis, 34 tahun, yang menjadi pelaku sekaligus korban dalam serangan penembakan di kantor Angkatan Laut AS di Washington DC dikenal sebagai pria yang rajin beribadah. Aaron rutin beribadah di sebuah kuil Buddha. Tidak ada yang menyangka, pria asal Texas ini akan membunuh 12 orang rekannya.
“Berita ini menjadi ‘kejutan’ yang lengkap bagi keluarga,” cerita ayah Aaron, Algernon Alexis, kepada Reutersmelalui wawancara telepon. Ia tidak menyangka anaknya kini telah tiada. Ditambah lagi, Aaron-lah pelaku serangan ini. Seorang teman yang bekerja di sebelah tempat kerja Aaron pada tahun 2008 silam juga tak menyangka pria alim ini menjadi pelaku penembakan.
“Dia pekerja keras. Kerjanya sangat bagus. Ketika saya melihat fotonya di berita, saya sangat terkejut,” ujar Tiki Confer, pemilik restoran Bangkok House Thai di White Settlemen, Texas. Ia mengenal Aaron saat Aaron bekerja di Restoran Happy Bowl.
Confer menambahkan, Aaron sering berbicara dengannya menggunakan bahasa Thailand. Ia juga rutin beribadah di kuil Buddha.
