Kamboja Rusuh, WNI Aman

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 16 September 2013 20:02 WIB

Wakil Presiden Partai Rakyat Kamboja (CPP) dan Perdana Menteri Hun Sen dan istrinya Bun Rany menghadiri upacara di markas partai untuk merayakan ulang tahun ke-33 tergulingnya rezim Khmer Merah Pol Pot di Phnom Penh, (7/1). REUTERS/Samrang Pring

TEMPO.CO, Phnom Penh – Aksi demonstrasi menolak hasil pemilu di Kamboja hingga kemarin telah mengakibatkan satu orang tewas lantaran ditembak dan puluhan luka-luka. Meski demikian, warga negara Indonesia di Phnom Penh aman.


Kedutaan Besar RI di Phnom Penh telah mengeluarkan imbauan jauh-jauh hari sebelum aksi massa berlangsung.


“WNI di Phnom Penh sejauh ini aman-aman saja karena lokasi demo terfokus di wilayah Freedom Park, yang diblokade aparat keamanan,” kata Duta Besar RI untuk Kamboja Suhardjono Sastromihardjo kepada Tempo melalui pesan pendek hari ini, Senin, 16 September 2013. “KBRI telah mengimbau WNI agar menjauhi tempat-tempat keramaian dan tidak terlibat dalam kegiatan politik.”


Jumlah WNI di Kamboja mencapai 1.100 orang. Yang berada di Phnom Penh berjumlah sekitar 350 orang, sedangkan lainnya tersebar di perbatasan Thailand dengan Vietnam. KBRI Phnom Penh telah mengeluarkan imbauan sejak 4 September 2013, untuk mengantisipasi aksi demonstrasi yang diumumkan akan digelar 7 September 2013. Aksi tersebut terus berlanjut hingga hari ini.


Hari Minggu, bentrokan terjadi di beberapa tempat di Phnom Penh. Para pendukung oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) berusaha memindahkan barikade kawat berduri dan menolak membatasi aksi mereka di Freedom Park.


Advertising
Advertising

Chan Soveth, aktivis kelompok hak asasi manusia Adhoc, mengatakan seorang pria ditembak mati tepat di kepalanya, ketika pendukung CNRP berusaha memindahkan barikade kawat berduri di Jembatan Kbal Thnal, dekat kantor pusat mereka. Menurut dia, korban bukan demonstran, melainkan warga yang tinggal di sekitar wilayah itu.


Juru bicara polisi militer Kamboja, Kheng Tito, menyangkal kabar bahwa pihaknya menggunakan senjata berpeluru tajam. Polisi hanya menggunakan gas air mata, pentungan, dan granat asap.


Partai Rakyat Kamboja (CPP) memenangi pemilu dengan 68 kursi, sementara oposisi CNRP 55 kursi. Pihak oposisi menuding CPP mencuri 2,3 juta suara untuk mengamankan posisi Hun Sen, yang sudah berkuasa selama 28 tahun. Oposisi juga mengancam akan memboikot sesi pertama sidang parlemen pada 23 September mendatang.


REUTERS | TIME | NATALIA SANTI


Topik Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah | Jokowi Capres?

Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya

Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

14 Februari 2017

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya