Gelombang Serangan Bom di Irak, 28 Tewas
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 16 September 2013 13:50 WIB
TEMPO.CO, Bagdad -- Sedikitnya 28 orang tewas dan sekitar 100 korban lainnya menderita luka-luka menyusul gelombang serangan bom di luar ibu kota Bagdad, Irak, Ahad, 15 September 2013. Dewan Provinsi Bagdad dikabarkan lolos dari upaya pembunuhan.
Serangan mematikan pada Ahad, 15 September 2013, menghantam di dalam dan sekitar Kota Hilla, ibu kota Provinsi Babil, sekitar 95 kilometer sebelah selatan Bagdad. Daerah ini dihuni oleh mayoritas warga Syiah. "Di kota ini, dua mobil meledak menyebabkan 16 orang tewas," ujar sumber kepolisian dan medis.
Seorang saksi mata dan penjaga toko kelontong, Abu Ahmad, mengatakan kepada kantor berita Reuters, dia lari keluar toko ketika dua bom meledak.
"Saya berlari memeriksa anak lelaki saya yang berada di dalam toko saya. Dia berlumuran darah di antara banyak korban bergeletakan. Tidak ada yang tersisa dari toko saya," ujar Ahmad.
Pada bagian lain di Bagdad, sebuah bom mobil meledak menghatam konvoi Riyadh al-Adhadh, kepala dewan dan seorang legislator Sunni sekaligus anggota parlemen dari Partai Nasional.
Insiden ledakan ini tidak melukai Adhadh. Akan tetapi, dua orang lainnya, termasuk salah seorang pengawalnya, tewas. Empat lainnya cedera.
Sementara itu, BBC dalam laporannya, Ahad, 15 September 2013, menyebutkan gelombang serangan bom paling gres di Irak itu membunuh setidaknya 40 orang. Hampir seluruh sasaran serangan adalah kaum Syiah.
Selain di Bagdad, ledakan bom mematikan berlangsung selatan negara di Basra, Nasiriya, Karbala, Suweirah, dan Hafriyah, sebagaimana terjadi di kota yang ditempati kaum Sunni, yakni Abu Ghraib dan Mosul.
Kekerasan sektarian mematikan terkini berlangsung di tengah-tengah meningkatnya serangan antar-golongan di Irak yang terburuk sejak 2008. Menurut data PBB, lebih dari 5.000 orang tewas sia-sia dalam tahun ini di Irak. Kurang lebih 800 di antaranya tewas pada Agustus 2013.
Sebelumnya, pada Sabtu, 14 September 2013, lebih dari 20 orang tewas ketika sebuah bom bunuh diri meledak di antara pelayat pemakaman seorang anggota masyarakat Shabak di dekat Mosul, ibu kota Provinsi Nineveh. Sedangkan pada Jumat, 13 September 2013, setidaknya 30 orang dilaporkan tewas akibat serangan bom mobil di masjid kaum Sunni di tengah ibu kota Baquba.
Dalam beberapa pekan ini, pasukan keamanan Irak telah menahan ratusan orang yang dituduh anggota al-Qaeda di dalam dan sekitar Bagdad lantaran melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Syiah sebagai bagian dari "Pembalasan untuk kaum martir."
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah | Jokowi Capres?
Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya