TEMPO.CO, Washington - Langkah Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sibuk mengumpulkan dukungan untuk memuluskan jalan menyerang Suriah tak mencerminkan keinginan rakyatnya. sebuah survei nasional yang baru menunjukkan dia "berenang melawan gelombang yang kuat" dari opini publik yang tidak ingin AS terlibat di Suriah.
Jajak pendapat yang digelar CNN bekerja sama dengan ORC International menunjukkan bahwa meskipun delapan dari 10 warga AS percaya bahwa rezim Bashar al-Assad menebar gas beracun pada rakyatnya sendiri, mayoritas dari mereka tidak ingin Kongres meloloskan sebuah resolusi yang mengizinkan serangan militer terhadap negara itu.
Sekitar tujuh dari 10 responden mengatakan serangan tersebut tidak akan mencapai tujuan yang signifikan bagi Amerika Serikat. Begitu pula dari sisi kepentingan nasional, tak ada urgensinya untuk terlibat dalam perang sipil Suriah.
Jajak pendapat ini dipublikasi tepat menjelang Kongres diharapkan untuk mengambil resolusi setelah kembali dari reses musim panas pada Senin. Obama akan berada di Capitol Hill pada Selasa sebelum berpidato yang akan diumumkan secara luas melalui televisi.
Menurut CNN, tantangan terbesar Obama bukan dari Kongres, melainkan rakyatnya sendiri. "Mereka melihat respon militer tak membuat perbedaan apapun. Melihat pengalaman sebelumnya di Irak dan Mesir, mereka skeptis," kata kata John King, pimpinan koresponden nasional CNN.
CNN | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya