Dokumen: Area 51 Ada, Tapi Tanpa UFO dan Aliens

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 18 Agustus 2013 23:02 WIB

Penampakan UFO di Bracknell. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Nevada - Sebuah laporan pemerintah Amerika Serikat yang baru dibuka untuk publik menegaskan keberadaan tempat rahasia di Nevada yang dikenal sebagai "Area 51". Namun dokumen itu juga mengatakan bahwa tak ada UFO (Unidentified flying object), alien (mahluk dari luar angkasa) di sana.

Dalam beberapa cerita liar soal Area 51, pangkalan itu disebut berfungsi sebagai gudang untuk menyimpan UFO yang jatuh dan tubuh-tubuh alien yang ditemukan. Versi pemerintah dari cerita soal Area 51 ini, memang kurang dramatis.

Dalam laporan 400-halaman dari tahun 1992 berjudul “Central Intelligence Agency and Overhead Reconnaissance: The U-2 and Oxcart Programs, 1954-1974,” sejarawan Gregory Pedlow dan Donald Welzenbach membuat detail sejarah Area 51 sebagai tempat pengujian pesawat militer U-2. Pesawat U-2 terbang jauh lebih tinggi dari pesawat komersial dan militer pada saat itu, yang memungkinkan militer AS untuk memata-matai jauh lebih efektif di Uni Soviet dan sekutunya selama Perang Dingin.

Pada tahun 1955, saat sedang mensurvei untuk menguji situs di Nevada itu, sekelompok orang yang bekerja pada proyek U-2 melihat sebuah landasan udara tua tak beraspal di sebelah Groom Lake yang terpencil dan sesuai untuk kebutuhan mereka. Sebuah lahan kosong persegi panjang, yang dikenal sebagai Area 51 pada peta, ditambahkan ke situs tes itu.

"Untuk membuat fasilitas baru di tengah lahan antah berantah terdengar lebih menarik perhatian bagi pekerjanya, [insinyur Lockheed Martin] Kelly Johnson menyebutnya Paradise Ranch, yang segera disingkat menjadi Ranch (peternakan)," kata Pedlow dan Welzenbach.

U-2 terbang di atas 60.000 kaki, sementara pesawat komersial pada 1950-an dan 1960-an biasanya dioperasikan antara 10.000 dan 20.000 kaki. Salah satu konsekuensi tak terduga dari tes U-2 adalah meningkatnya laporan ada benda terbang yang tak dikenal, kata laporan itu.

Laporan UFO dari pilot pesawat jauh lebih mungkin datang di malam hari pada awal penerbangan dari timur ke barat. Pada saat itu, pesawat U-2 berada di posisi yang tepat bagi sayapnya untuk menangkap dan memantulkan sinar matahari, menciptakan penampilan benda berapi-api di langit. Kadang-kadang, sinar matahari memantul dari tubuh U-2 dan menciptakan kilau atau refleksi yang bahkan bisa terlihat dari darat, kata Pedlow dan Welzenbach.

Para pejabat Angkatan Udara, yang terikat untuk menjaga kerahasiaan proyek U-2 dan kemudian proyek rahasia OXCART, mencoba menjelaskan penampakan UFO tersebut "menghubungkannya dengan fenomena alam," kata laporan itu.

Laporan soal dokumen tentang Area 51 ini diperoleh National Security Archive dari George Washington University, melalui Undang Undang Kebebasan Informasi.

Beberapa bagian dari laporan itu masih disunting. Dokumen itu juga menceritakan bahwa militer AS awalnya tertarik untuk mempekerjakan pilot asing untuk pengujian U-2. Manfaatnya, jika pesawat itu ditembak jatuh di wilayah musuh, akan lebih mudah bagi AS untuk menyangkal keterlibatannya. Nama-nama pilot negara asing itu disunting dalam laporan yang dibuka itu. Karena hambatan bahasa dan kurangnya pengalaman dengan pesawat berat, akhirnya Angkatan Udara merekrut warga AS.

Laporan itu juga menyebutkan tentang tiga kecelakaan fatal selama pengujian 2-U pada tahun 1956. Pilot Wilburn S. Rose jatuh pada Mei setelah dia kesulitan menjatuhkan "Pogos"-nya, roda yang terus menjaga sayap U-2 sejajar dengan tanah saat lepas landas. Ketika ia mencoba untuk mengguncang salah satu roda yang longgar, pesawat terhenti dan jatuh.

Kecelakaan lain terjadi Agustus 1956 setelah pilot Frank G. Grace membawa pesawat mendaki terlalu curam saat lepas landas. Kecelakaan lainya terjadi tidak lama setelah U-2 lepas landas pada September 1956, di sebuah pangkalan Angkatan Udara di Jerman.

Dokumen terbaru ini mungkin tidak akan benar-benar melenyapkan teori konspirasi soal Area 51 itu, yang diyakini sebagai tempat penyimpanan UFO dan aliens.

Ibtimes.com | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya