Tim Inspeksi : Alasan Invasi ke Irak Tak Terbukti

Reporter

Editor

Jumat, 8 Oktober 2004 10:00 WIB

TEMPO Interaktif, Washington:Tim inspeksi senjata pemusnah massal Irak yang dibentuk Amerika Serikat resmi menyimpulkan Saddam Hussein sudah menghancurkan senjata kimia dan biologis sejak 1991. Padahal pemerintahan George Bush menjatuhkan Saddam Hussein dengan alasan kepemilikan senjata pemusnah massal.Tim inspeksi senjata kiriman Washington ini, dipimpin Charles A. Duelfer, menyatakan senjata kimia dan biologis Irak dihancurkan setelah Perang Teluk 1991. Pabrik rahasia senjata biologis Irak terakhir, sudah dihancurkan pada 1996. "Saddam Hussein mengakhiri program nuklir pada 1991 setelah Perang Teluk," kata Duelfer, kepada Komisi Angkatan Bersenjata Senat, Rabu (6/10).Tapi, katanya dalam laporan setebal 918 halaman, "Saddam ingin menciptakan kembali kemampuan itu--yang pada dasarnya sudah hancur pada 1991--setelah sanksi dilepas dan ekonomi Irak stabil."Duelfer mengatakan kemampuan Irak mengembangkan senjata-senjata itu sudah sangat melemah tahun lalu, saat invasi dilakukan. Hanya saja, kata Duelfer, Saddam, "Tetap memelihara kemampuan membuat senjata pemusnah massal saat sanksi dicabut." PBB sudah mengirim penyelidik senjata ke Irak yang dipimpin Hans Blix. Orang ini sudah meminta waktu beberapa bulan untuk memastikan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal atau tidak, tapi Amerika keburu menyerang.Setelah perang dan senjata tidak juga ditemukan, Amerika membentuk tim sendiri, bernama Iraq Survey Group (ISG), untuk menemukan senjata pemusnah massal. Mereka bekerja 15 bulan hingga memberi kesimpulan minggu ini.Laporan resmi versi Inggris, dipimpin Lord Robin Butler pada Juli silam, menyatakan Blair mengirim tentara ke Irak dengan alasan sangat lemah.Tapi Bush tidak mau mengakui salah menyerang Irak meski mereka tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan. "Kita mesti memandang tajam semua tempat yang mungkin menjadi tempat para teroris mendapat senjata," katanya kepada para pendukungnya dalam kampanye presiden. "Satu rezim sudah dirubuhkan. Kediktatoran Saddam Hussein."Sedang pendukung Bush paling setia, Perdana Menteri Tony Blair, menghindari memberi komentar jelas. Ia mengatakan, "Saya menyambut gembira laporan itu karena akan memperlihatkan pada kita betapa rumitnya situasi daripada yang dibayangkan orang-orang."Pendukung lain, Jepang, yang juga tidak bersedia mengakui salah. Perdana Menteri Junichiro Koizumi mengalihkan perhatian dengan mengatakan, "Sekarang saatnya masyarakat internasional bersatu membantu rekonstruksi di Irak."Bagi orang Irak sendiri, ini membuktikan Amerika salah. Suha Said, salah satu anggota parlemen sementara Irak, malah mengatakan, "Sudah saatnya Washington memberi kompensasi pada rakyat Irak karena semua kerusakan yang diakibatkan sejak 9 April 2003."nurkhoiri/afp/new york times

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya