TEMPO.CO, Washington - Peretas (hacker) asal Cina dikabarkan telah memperoleh akses ke desain lebih dari dua lusin sistem utama persenjataan Amerika Serikat. Mengutip sebuah laporan yang dipersiapkan untuk Departemen Pertahanan oleh Dewan Sains Pertahanan, Washington Post mengatakan desain yang berhasil diretas termasuk jenis pesawat tempur dan kapal, serta pertahanan rudal penting bagi Eropa, Asia, dan Teluk.
Di antara senjata yang tercantum dalam laporan itu adalah sistem canggih rudal Patriot, sistem pertahanan rudal balistik Angkatan Laut, jet tempur F/A-18, V-22 Osprey, helikopter Black Hawk, dan F-35 Joint Strike Fighter.
Laporan ini tidak menyebutkan kapan pencurian cyber dilakukan atau siapa yang terlibat. Tapi dari jejaknya, seperti kemampuan untuk melumpuhkan komunikasi dan merusak data, merujuk pada peretas asal Cina.
Dalam sebuah laporan kepada Kongres bulan ini, Pentagon mengatakan Cina menggunakan spionase cyber untuk memodernisasi militernya dan peretasan menjadi perhatian serius. Dikatakan pemerintah AS menjadi sasaran peretasan yang "diatribusikan langsung kepada pemerintah Cina dan militernya."
Cina telah membantah laporan tersebut dan menyatakan tidak berdasar.
Sebelumnya, perusahaan keamanan komputer Mandiant mengatakan unit militer rahasia Cina mungkin berada di balik serangkaian serangan peretasan di AS. Sebanyak 100 perusahaan AS dikabarkan menjadi korban serangan itu.
WASHINGTON POST | TRIP B
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
KPK: Hilmi Punya Banyak Informasi Soal Luthfi
Daftar Pemenang Indonesian Movie Award 2013
Ini 21 Pemain Timnas Lawan Belanda
Masjid Dibakar, Anti-Islam Merebak di Inggris
Reza Rahadian Tak Sengaja Injak Gaun BCL
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya