TEMPO.CO, Jedah - Arab Saudi menghukum mati lima warga negara Yaman dengan cara penggal kepala lantaran didakwa terlibat dalam serangkaian perampokan di beberapa kota di Kerajaan. "Seluruh mayatnya ditunjukkan di depan umum," kata Menteri Dalam Negeri, Pangeran Mohammed bin Nayef .
Menurut laporan Al Jazeera, kelima begundal itu, Khaled, Adel, Qassem Sarra, Saif Ali al-Sahari, dan Khaled Showie al-Sahari dieksekusi pada Selasa, 21 Mei 2013, di Kota Jizan di sebelah barat daya Arab Saudi. Namun demikian, hukuman tersebut tak lepas dari kritik. Kelompok hak asasi manusia berbasis di New York, Amerika Serikat, menganggap hukuman tersebut keterlaluan.
Selain memanggal kepala warga Yaman, Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan seperti dikutip kantor berita resmi SPA mengumumkan bahwa Kerajaan juga telah memancung kepala seorang warga negara Saudi di sebelah barat daya Assir setelah terbukti membunuh rekannya.
Kantor berita AFP dalam laporannya menyebutkan, dalam tahun ini, Kerajaan telah menjatuhkan hukuman penggal kepala terhadap 47 orang.
Seorang saksi mata di Jizan mengatakan kepada kantor berita AFP, kelima pria tersebut dipenggal dengan pedang dan selanjutnya dipamerkan di depan umum dekat sebuah universitas. "Mayatnya dipindahkan dari area tesebut beberapa jam kemudian," ujar saksi.
Di sebuah gambar yang terpampang di Twitter, lima pria tersebut nampak digantung dengan cara badannya diikat tali di antara dua mesin derek. Kantor berita Reuters mengatakan, kepala lima pria itu putus dimasukkan ke dalam karung terpisah.
Menteri menerangkan, Khaled, Adel, dan Qassem Sarra merupakan tiga bersaudara. Sedangkan Saif Ali al-Sahari dan Khaled Showie al-Sahari merupakan pendiri komplotan geng yang kerap melakukan kejahatan serta perampokan toko di berbagai wilayah di Kerajaan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Pria Ini Bergulat dengan Pithon Sepanjang 5,4 M
Pemenang Lotere Rp 5,7 Triliun Masih Misterius
Rekaman Paus Berdoa Usir Setan Dibantah Vatikan
Israel Bantah Tembak Bocah Palestina 13 Tahun Lalu
Berita terkait
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
13 November 2017
Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh
25 Oktober 2017
Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat
25 Oktober 2017
Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.
Baca SelengkapnyaBertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
6 Oktober 2017
Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRaja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya
4 Oktober 2017
Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.
Baca SelengkapnyaGoyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi
23 Agustus 2017
Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman
15 Agustus 2017
Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.
Baca SelengkapnyaDabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan
15 Agustus 2017
Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik
Baca SelengkapnyaSaudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
14 Agustus 2017
Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata
2 Agustus 2017
Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.
Baca Selengkapnya