Peran 3 Sahabat Pengebom Boston Maraton

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 2 Mei 2013 09:42 WIB

Tersangka Bom Boston Dzhokhar Tsarnaev berpose dengan teman satu asramanya Azamat Tazhayakov and Dias Kadyrbayev di New York. REUTERS

TEMPO.CO, Boston - Tiga orang kawan Dzhokhar Tsarnaev yang ditangkap kepolisian dan muncul di pengadilan federal Boston pada Rabu waktu setempat punya peran masing-masing terkait penyidikan polisi terhadap pengebom Boston Maraton itu.


Azamat Tazhayakov, Dias Kadyrbayev, dan Robel Phillipos, ketiganya adalah teman kuliahnya. Ketiganya dianggap telah menghalangi penyidik dalam penyelidikan kasus pengeboman Boston. Tiga barang milik Dzhokhar yang ada di kamarnya raib. Barang itu adalah komputer jinjing, tas punggung, dan vaseline.


Mereka mengambil benda itu dari kamar asrama Tsarnaev di University of Massachusetts-Dartmouth pada jam yang sama setelah FBI merilis foto Tamerlan, tersangka yang tewas setelah baku-tembak dengan polisi.


Saat itu, Kadyrbayev mengirim pesan singkat pada Dzokhar, "Ia tampak seperti tersangka di televisi." Tsarnaev menanggapi dan mengirim balik SMS, "lol (istilah untuk tertawa ngakak)" dan menambahkan, "Datanglah ke kamarku dan ambil apa pun yang kau inginkan," kata pernyataan di bawah sumpah (affidavit). Phillipos, Tazhayakov, dan Kadyrbayev pergi ke kamarnya, saat itu Dias Kadyrbayev melihat ransel yang berisi kembang api yang telah dibuka dan dalam keadaan kosong.


"Kadyrbayev tahu ketika dia melihat bungkus kembang api kosong, Tsarnaev terlibat dalam pemboman itu," sebut pernyataan itu.


Advertising
Advertising

Kini, ketiganya dituduh menyembunyikan barang bukti dari kamar asrama Tsarnaev setelah pemboman 15 April, yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang.


Bagian lain pernyataan itu menceritakan pada saat mereka kembali ke apartemen di New Bedford dimana Azamat Tazhayakov dan Dias Kadyrbayev tinggal bersama, saudara Tsarnaev telah ditetapkan sebagai tersangka. "Kami bertiga mulai panik," Phillipos menceritakan.


Menurut Kadyrbayev, mereka secara kolektif memutuskan untuk membuang ransel dan kembang api ke tempat sampah karena mereka tidak ingin Tsarnaev mendapat masalah. FBI menemukan buntalan berisi kembang api dan Vaseline di tempat pembuangan akhir sampah pekan lalu setelah pencarian selama dua hari. Tak disebutkan dimana komputer jinjing ditemukan.


Dias Kadyrbayev dan Azamat Tazhayakov, keduanya dari Kazakhstan, kini dalam tahanan federal dengan tuduhan terkait pelanggaran imigrasi. Sementara Phillipos, seorang warga negara AS, dituduh berbohong kepada agen federal yang menyelidiki pengeboman itu.



CNN | TRIP B


Berita Terpopuler:


Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah
Coboy Junior Diadukan ke Komisi Penyiaran
Akun @SBYudhoyono Gusur Kepopuleran Jokowi
MA: Putusan Susno Tak Perlu Perintah Penahanan
Sinyal Susno Sempat Terdeteksi di Soreang



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya