TEMPO.CO, London - Media yang berbasis di Inggris, Guardian melaporkan, dinas rahasia Inggris MI6 juga memberikan uang tunai kepada kantor kepresidenan Hamid Karzai. Tujuannya, sama seperti dinas rahasia Amerika Serikat CIA, untuk mempertahankan akses ke pemimpin Afghanistan.
Kata Guardian edisi 30 April 2013, jumlah dana yang diberikan lebih kecil dari CIA. Sebagian besar uang Inggris itu digunakan untuk membiayai inisiatif perdamaian, yang sejauh ini terbukti gagal.
Sumber Guardian mengatakan, bantuan MI6 sebagian besar difokuskan pada usaha untuk mempromosikan pertemuan antara pemerintahan Karzai dan perantara Taliban. Namun terjadi peristiwa memalukan pada tahun 2010 ketika MI6 menemukan bahwa seorang pemimpin Taliban yang akan melakukan pembicaraan dengan Karzai adalah seorang penipu dari kota Quetta, Pakistan.
Yama Torabi, direktur Integrity Watch Afghanistan mengatakan, kurangya respons presiden soal dana siluman dari CIA itu membuat rakyat marah. "Akibatnya, kita tidak tahu berapa jumlah uang yang diberikan, digunakan untuk apa, dan adakah unsur korupsinya. Uang itu berpotensi digunakan untuk politisi korup dan kalangan politisi. Namun tidak ada cara untuk mengetahui hal ini kecuali ada investigasi serius, "kata Torabi.
New York Times, 28 April 2013, melaporkan, CIA sudah lebih dari satu dekade memberikan uang tunai kepada kantor kepresidenan Karzai. Ia mengakui adanya dana yang disebut sebagai "uang siluman" itu dan menyebut jumlahnya "tak besar" dan digunakan untuk berbagai macam tujuan, termasuk membantu mereka yang terluka dalam konflik.
Salah satu mantan pejabat Departemen Keuangan Afganistan mengatakan kepada Guardian, uang dari Amerika Serikat banyak yang tak masuk anggaran, alias langsung disalurkan ke individu dan perusahaan, dan itu membuka jalan untuk korupsi. Seorang pejabat Amerika sebelumnya mengatakan, "Sumber terbesar dari korupsi di Afganistan adalah Amerika Serikat."
Guardian | New York Times | Abdul Manan
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya