AS Tunda Aturan 'Pisau Kecil' di Penerbangan  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 23 April 2013 12:13 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menaiki tangga menuju pesawat Air Force One mengakhiri kunjungannya di Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (10/11). Obama selanjutnya melanjutkan kunjungan ke Seoul, Korea Selatan, untuk menghadiri KTT G20. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Washington - Pemerintah AS menunda aturan kontroversial yang mengizinkan penumpang membawa pisau kecil di penerbangan komersial. Badan Keamanan Transportasi (TSA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin, 22 April 2013, akan mempertimbangkan masukan tambahan soal ini.

Rencananya, penumpang pesawat diizinkan untuk membawa pisau dengan mata pisau kecil, termasuk beberapa pisau saku, mulai Kamis, 25 April 2013. Setelah penundaan ini, Badan Keamanan Transportasi belum memberikan tanggal baru untuk penerapan kembali kebijakan tersebut.

Pisau kecil dilarang bersama dengan sejumlah benda tajam lainnya, seperti gunting kuku, obeng, dan gunting kosmetik, setelah serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001. Pembajak Al-Qaeda diyakini telah menggunakan kotak pemotong untuk membajak empat pesawat jet komersial yang kemudian ditabrakkan ke gedung WTC dan Pentagon.

Sebenarnya telah ada pelonggaran bertahap terhadap larangan ini dalam beberapa tahun terakhir karena maskapai penerbangan memperketat pemeriksaan sebelum masuk pesawat. Selain itu, juga karena adanya peralihan ancaman keamanan dari pembajakan pesawat menjadi usaha menjatuhkan pesawat dengan bom.

Pisau adalah salah satu barang yang paling umum diserahkan oleh penumpang pada titik-titik pemeriksaan, selain cairan. Sekitar 35 pisau terlihat di Bandar Udara Internasional Baltimore-Washington pada hari biasa dan sekitar 47 per hari di Bandara Internasional Los Angeles, kata para pejabat baru-baru ini.

Pejabat Badan Keamanan Transportasi John Pistole sebelumnya mengatakan kepada subkomite Keamanan Dalam Negeri Senat bahwa keputusannya untuk mengizinkan penumpang membawa pisau kecil akan dipertahankan. Dia juga mengatakan akan meningkatkan efisiensi penyaringan dan memungkinkan petugas keamanan untuk fokus pada item yang menimbulkan ancaman yang lebih serius bagi penerbangan.

Sikap Pistole ini dikecam anggota kongres, awak pesawat, dan pihak lain yang peduli keamanan penerbangan. Beberapa maskapai penerbangan juga menentang kebijakan tersebut.

Senator AS Charles Schumer mengatakan langkah penundaan ini adalah "solid, sesuai akal sehat" untuk menjaga keamanan penerbangan. "Penundaan ini semacam pengakuan bahwa mengizinkan membawa pisau di pesawat adalah ide yang buruk," kata senator Demokrat dari New York ini.

Bennie G. Thompson, Demokrat dari Mississippi, juga menyetujui penundaan. "Sekarang TSA dapat menerapkan proses yang sudah ada, mencari masukan dari pemegang kebijakan dan berkonsultasi dengan petugas Keamanan Transportasi sehingga kita dapat memiliki kebijakan keamanan yang masuk akal sesuai keinginan pemangku kepentingan," kata anggota Komite Keamanan Dalam Negeri ini dalam pernyataannya.

CNN | ABDUL MANAN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya