Pelaku Bom Boston Baru Jadi Warga AS Tahun Lalu  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 20 April 2013 10:35 WIB

Gambar yang dambil dari video rilisan FBI pada Kamis (18/4) ini, memperlihatkan tersangka nomor 2, dilingkari, bertopi putih berjalan di Boston, Amerika Serikat, Senin (15/4), sebelum terjadinya ledakan bom di Boston Marathon. AP/FBI

TEMPO.CO, Boston - Terduga pelaku pengeboman Boston, Dzhokhar Tsarnaev, belum lama mengantongi status warga negara Amerika Serikat. Meski telah lama tinggal di negara itu sebagai pengungsi, status kewarganegaraan baru diberikan kepadanya pada September tahun lalu.

Dzhokar dan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, diburu aparat penegak hukum AS setelah gerak-gerik mencurigakan keduanya terekam kamera CCTV saat bom meledak dalam ajang Boston Marathon. Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi yang datang untuk menangkapnya.

Bibi mereka, Maret Tsarnaeva, menyatakan Tamerlan lahir di Chechnya dan Dzhokhar di Kyrgyzstan, setelah keluarganya melarikan diri dari perang Chechnya pada awal tahun 1990-an. Ia dan anak bungsu keluarga ini pindah ke AS pada tahun 2002. Keluarga ini mendapat status pengungsi beberapa bulan kemudian.

Tamerlan dan dua saudara perempuannya menyusul ke AS pada tahun berikutnya. Dua anak perempuannya kini telah menikah dan tinggal di kota lain, sedangkan Tamerlan sedang dalam proses menjadi warga negara AS.

Sang ayah, Anzor Tsarnaev, pindah kembali ke Dagestan, Rusia, beberapa waktu lalu ketika ia jatuh sakit.

Setelah pihak berwenang AS mengidentifikasi dua bersaudara ini sebagai tersangka utama dalam pengeboman hari Senin, konflik mulai muncul dalam keluarga ini. Bibinya, Maret Tsaernaeva, membantah keponakannya terlibat, sementara di kubu lain merasa malu dengan perilaku keduanya.

Namun, para ahli mengatakan isolasi sosial dalam budaya asing mungkin telah menyebabkan mereka menjadi radikal.

AP | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya