TEMPO.CO, Boston - Seorang pria muda yang diyakini sebagai Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, terduga pelaku pemboman Boston tertangkap setelah ia terpojok di sebuah perahu di halaman belakang sebuah rumah di Boston. Ia terluka cukup parah namun disebut-sebut masih dalam keadaan hidup.
"Tersangka berhasil ditangkap. Petugas telah menyapu kota. Stand by untuk info lebih lanjut," tulis akun media sosial kepolisian Boston.
Walikota Boston, Thomas Menino, dikutip oleh Boston Globe berseru, "Kita berhasil menangkapnya!", sesaat setelah menerima telepon. Tsarnaev kini dalam perjalanan ke rumah sakit Mt. Auburn.
Ribuan warga bersorak gembira turun ke jalan memberikan salut bagi tim FBI, SWAT, petugas ATF dan polisi saat mereka meninggalkan lokasi penangkapan Tsarnaev. Warga sekitar melaporkan bahwa ia 'berlumuran darah' ketika dibawa pergi oleh aparat penegak hukum.
Kepala Kepolisian Boston, Ed Davis menuliskan kegembiraannya dalam akun Twitternya, "Ini adalah hari yang membanggakan menjadi seorang polisi Boston. Terima kasih semua."
PenangkapanTsarnaev menjadi puncak dari upaya pencarian 24 jam sejak tersangka pertama tertangkap. Tembakan terdengar di Watertown, Massachussetts saat kendaraan polisi dengan lampu berkedip meraung menuju sebuah rumah di jalan yang tenang. Penjinak bom datang di lokasi tak lama kemudian.
Pemilik perahu, David Henneberry, dilaporkan pergi ke perahunya pada tengah malam. Ia terkejut melihat ceceran darah. Keterkejutannya bertambah setelah mengangkat penutup perahu dan menemukan seseorang di dalam. Dia kemudian kembali ke rumahnya dan memanggil polisi, kata CNN.
Polisi kemudian datang ke lokasi. Gugus tugas bersama petugas FBI dan polisi tampaknya bergerak lebih hati-hati setelah melakukan kontak visual dengan tersangka.
CNN melaporkan bahwa keluarga tempat perahu itu ditemukan dievakuasi dari tempat kejadian. Rumah dilaporkan milik Henneberry dan Elizabeth Henneberry.
Sampai hari ini, pihak berwenang telah menahan tiga orang sehubungan dengan pemboman Boston di New Bedford, Massachusetts, menurut laporan Boston Globe. Tidak diketahui bagaimana mereka terhubung ke kasus ini.
Informasi terbaru menyebut bahan peledak telah ditemukan pada hari Jumat. Setidaknya tujuh IED telah ditemukan, beberapa di Watertown dan beberapa di sebuah rumah di Cambridge, Massachusetts, kata polisi. Ada kekhawatiran di antara para pejabat bahwa perangkat telah ditanam di lokasi lain
Pada Jumat sore, polisi dan tim SWAT terlihat bergegas ke Universitas Massachusetts, kampus dimana Dzhokhar tercatat sebagai mahasiswa. Sebelumnya Dzhokhar menulis pesan mengerikan di Twitter delapan bulan lalu di mana ia menulis: 'Boston Marathon bukanlah tempat yang baik untuk merokok'.
Tweet pada Agustus tahun lalu ini muncul di situs micro-blogging itu dari pengguna @ J_Tsar - disebutkan dalam beberapa laporan sebagai alias untuknya. Dia juga menuliskan tweet tentang niatnya untuk menumbuhkan janggut dan bagaimana dia ingin "keluar dari kehidupan Amerika."
Dzhokhar Tsarnaev muncul sebagai 'Tersangka 2' pada hari Kamis setelah ia terlihat di CCTV mengenakan topi baseball putih dan menjatuhkan ransel sesaat sebelum ledakan besar.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya:
Liputan Khusus Bom Boston
FBI Pernah Wawancara Tersangka Bom Boston
Pengakuan Bibi Terduga Bom Boston
Pelaku Bom Boston Baru Jadi Warga AS Tahun Lalu
Buron Bom Boston Bersembunyi di Dalam Perahu
Pengebom Boston Satu Sekolah dengan Matt Damon
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya