Pengejaran Pengebom Boston bak Film Laga Hollywood

Reporter

Sabtu, 20 April 2013 08:15 WIB

Sejumlah anggota polisi memburu salah satu tersangka pelaku bom saat berlangsungnya lari marathon di Boston pada sebuah apartemen di Watertown, Massachusetts, Amerika, (19/4). REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, BOSTON - Kisah pengejaran terduga pengebom maraton Boston berlangsung mirip film-film laga Hollywood. Tembak menembak terdengar di sekitar distrik Watertown, Boston, tempat Dzhokhar Tsarnaev, satu dari dua bersaudara Tsarnaev melarikan diri. Kepolisian Boston mengerahkan puluhan anggotanya untuk melakukan perburuan. Tim khsus antiteroris SWAT dan polisi Federal (FBI) pun dikerahkan.

Begitu gentingnya situasi sehingga kepolisian memerintahkan seluruh warga Watertown diminta tidak keluar rumah dan mengunci pintu. Belakangan, perintah serupa diberlakukan untuk seluruh warga kota Boston. Anggraini Karimuddin, seorang warga Indonesia yang berada di Boston, kepada TEMPO melalui akun twitternya bercerita, situasi sangat tegang.

“Kelas-kelas ditunda untuk seluruh universitas di Boston. Semua orang dilarang keluar rumah. Lockdown mode on Mas,” katanya tadi malam.
Perburuan besar-besaran dalam sejarah kepolisian Boston ini dimulai ketika Kamis malam waktu setempat (Jumat pagi WIB) ada laporan terjadi perampokan di gerai Seven Eleven di kawasan kampus Massachusetts Institute Technology (MIT) yang berada di area Boston. Polisi yang semula tidak tahu insiden ini berkaitan dengan pengeboman maraton Boston segera bergerak. Tak jelas bagaimana peristiwanya, Sean Collier, 26, polisi yang datang ditembak hingga tewas.

Dua pelaku penembakan itu kemudian membajak sebuah mobil, menyandera pengemudinya, lalu kabur. Kepada pengemudi itu, kedua pembajak sesumbar bahwa merekalah pengebom maraton Boston yang terjadi Senin lalu. Tak lama kemudian, keduanya membebaskan si pengemudi di sebuah pompa bensin, lalu melanjutkan pelarian.

Saat itu, polisi sudah mulai melakukan perburuan. Kepada polisi, pengemudi yang dibebaskan memberi tahu bahwa mobilnya dilengkapi alat pelacak GPS yang memungkinkan polisi melacak pergerakan mobil. Dari informasi sinyal GPS polisi mengetahui bahwa mobil itu dikemudikan mengarah ke Watertown. Dalam perburuan inilah terjadi tembak menembak. Kedua pembajak memberi perlawanan sengit dengan menembaki polisi. Tak hanya menembakkan senapan, keduanya juga melempar satu granat dan lima bom pipa. “Tiga bom meledak, dua gagal,” kata pejabat Homeland Security AS kepada CNN.

Dalam sesi pengejaran, tembak menembak terus berlangsung. Seorang polisi menyebut, sedikitnya 200 tembakan dimuntahkan dalam aksi pengejaran ini. Satu dari pembajak mobil,Tamerlan Tsarnev, tertembak, ditinggalkan oleh saudaranya, dan kemudian dinyatakan tewas setelah dibawa ke rumah sakit. Sumber CNN menyebut, Tamerlan mengenakan bom sabuk di tubuhnya yang siap diledakkan kapan saja.
Sampai tadi malam, Dzhokar Tzarnaev, sang adik, belum berhasil ditangkap. Puluhan polisi yang dilengkapi senapan berat otomatis dan baju antipeluru mulai melakukan operasi pencarian dari rumah ke rumah di kawasan Watertown. “Kami belum tahu tersangka ada di mana, namun kami yakin dia belum keluar dari Massachusetts,” kata Kolonel Polisi Timothy Alben dari kepolisian setempat.

CNN | DARU PRIYAMBODO

Topik Hangat:
Bom Boston | Ujian Nasional | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo


FBI Pernah Wawancara Tersangka Bom Boston

Pengakuan Bibi Terduga Bom Boston

Pelaku Bom Boston Baru Jadi Warga AS Tahun Lalu
Buron Bom Boston Bersembunyi di Dalam Perahu
Pengebom Boston Satu Sekolah dengan Matt Damon




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya