Kisah Warga Lihat Pengejaran Pelaku Bom Boston

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 19 April 2013 19:23 WIB

Gambar yang dambil dari video rilisan FBI pada Kamis (18/4) ini, memperlihatkan foto tersangka nomor 2 (kiri), bertopi putih, dan tersangka nomor 1 (kanan), bertopi hitam, saat mereka berjalan berdekatan di antara kerumunan massa di Boston, Amerika Serikat, Senin (15/4), sebelum terjadinya ledakan bom di Boston Marathon. AP/FBI

TEMPO.CO, Watertown - Polisi memperingatkan warga agar tidak berada di sekitar lapangan Arsemal dan Jalan Arsenal di Watertown. Dua lokasi itu disebut sebagai lokasi yang bisa membahayakan warga.


"Ya, kalian harus pergi dari sini. Ada penembak aktif di sini dengan bahan peledak aktif. Pergi!" teriak polisi kepada warga yang tertarik melihat kerumunan polisi.


Pria yang diduga sebagai pelaku peledakan bom Boston Maraton, seperti dalam foto yang dirilis Kamis lalu, yakni mengenakan topi baseball putih, masih berkeliaran dan diburu FBI. Polisi meyakini, pria ini adalah tersangka yang menjatuhkan bom di garis finish lomba maraton tersebut.


Sejumlah warga memberikan kesaksian ihwal bom tersebut. Peter Jennings, 33 tahun, mengaku sedang tidur di rumahnya, di Jalan Prentiss. Dia terbangun oleh suara ledakan. "Kedengarannya seperti dinamit meledak," katanya, "Saya melihat keluar jendela, dan terlihat cahaya biru."

Setelah itu, dia menambahkan, lebih dari tiga lusin kendaraan darurat menuju lokasi. Ia pun pergi ke ujung jalan, tempat beberapa tetangga berkumpul. Bau udara, kata dia, seperti akhir dari pesta kembang api.

Adam Healy, 31, mengaku sedang membeli rokok di dekat salah satu lokasi penembakan di Watertown. Lalu, terdengar suara tembakan. "Saya mendengar suara tembakan," katanya, "Lalu, terdengar ledakan dan terlihat cahaya di langit. "

Imran Saif, seorang sopir taksi, tengah bersiap-siap pulang dengan sepeda selepas bekerja. Saat itu, dia mendengar serangkaian suara ledakan. "Terdengar seperti kembang api."

Dengan bersepeda, ia menuju ke tempat suara ledakan berasal, yang dipikir kembang api tersebut. Saat itu, sudah banyak orang berkerumun dan melambaikan tangan kepadanya. Mereka minta Saif tidak meneruskan perjalanannya. "Aku benar-benar takut saat itu," katanya.

Sedangkan Dan MacDonald, yang tinggal di Bigelow Avenue, dekat Watertown Square, mengaku sedang menonton TV dan berbicara dengan pacarnya ketika mereka mulai mendengar sirene. Kemudian, dari kejauhan terdengar suara tembakan, dalam waktu sekitar 10 detik. "Mereka datang dari daerah jalan Arsenal. Ada sekitar 10 mobil polisi," katanya.


BOSTON.COM| ANTO


Advertising
Advertising



Topik Hangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya