Pelaku Bom Boston Dua Bersaudara dari Chechnya
Jumat, 19 April 2013 19:02 WIB
Gambar terduga pelaku ledakan bom Boston Marathon dipublikasikan pada Kamis (18/4), di Boston, Amerika Serikat. AP/Julio Cortez
TEMPO.CO , Boston - Sejumlah media Amerika Serikat mengklaim sumber-sumber mereka telah mengetahui identitas pelaku pengeboman di garis finish Boston Marathon. Pelakunya disebut-sebut sebagai dua bersaudara dari Chechnya, Rusia. Yang lebih muda bernama Dzhokhar A. Tsarnaev, 19 tahun, sekarang sedang dikejar polisi. Sedangkan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, 26 tahun, tewas di rumah sakit setelah terlibat baku tembak dengan polisi. Tsarnaev bersaudara disebut-sebut lari dari Chechnya, dan sempat tinggal di Kazakhtan. Mereka masuk ke Amerika Serikat, sekitar setahun lalu, dan berhasil mendapatkan izin tinggal permanen. CNN melaporkan bahwa Tamerlan Tsarnaev bersekolah di Bunker Hill Community College untuk menjadi seorang insinyur. Saat ini polisi terus memburu Tamerlan Tsarnaev, dengan menutup seluruh kota Boston. Semua transportasi publik, sekolah, toko dan pusat keramaian lain ditutup. Polisi khawatir Tamerlan membawa bom bunuh diri. CNN | NYT | WAHYU D Topik Terhangat: Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan Baca juga: EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya @SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca Selengkapnya
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca Selengkapnya
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca Selengkapnya
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca Selengkapnya
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca Selengkapnya
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
10 menit lalu
1 jam lalu
2 jam lalu
8 jam lalu
10 jam lalu
12 jam lalu
13 jam lalu
14 jam lalu
15 jam lalu
16 jam lalu