TEMPO.CO , Maryland: Sebuah surat dikirim seseorang untuk Presiden Amerika Barack Obama pada Selasa, 16 April 2013. Surat yang belum sempat diterima Obama itu bukan sembarang surat. Secret Servive, pasukan pengamanan presiden Amerika, menyatakan surat itu mengandung racun risin yang mematikan.
Apakah racun risin itu?
Risin merupakan zat kimia yang diturunkan dari biji jarak (Ricinus communis). Sebenarnya biji jarak memiliki sisi positif. Minyak jarak banyak dipakai dalam bidang kedokteran, makanan, dan industri. Peneliti masih menginvestigasi manfaat risin untuk keperluan medis. Risin diyakini berpotensi bisa membunuh sel-sel kanker.
Di balik manfaatnya, tanaman jarak kerap dikaitkan dalam plot pembunuhan yang kejam. Racun risin sangat kuat membunuh orang walaupun dalam jumlah kecil layaknya beberapa butir pasir. Tidak ada antidot untuk risin. Cara kerja risin membunuh adalah dengan menghambat sintesis protein pada sel. Gejala keracunan hanya berlangsung beberapa jam saja, tergantung apakah racun terhirup, tertelan, atau disuntik.
Orang yang kena racun risin akan merasa demam, sulit bernafas, timbul cairan di paru-paru, muntah, diare, dehidrasi, dan pendarahan di saluran kencing. Kematian dapat terjadi dalam kurun 72 jam sejak orang keracunan risin. Bahkan kalaupun bertahan, orang bisa mengalami kegagalan organ jangka panjang dan masalah kesehatan lainnya.
Sebagai senjata bioterorisme, risin kurang menjadi perhatian para pakar keamanan. Alasannya, penggunaannya lebih cocok pada skala kecil atau individual ketimbang untuk serangan besar, semacam senjata kimia lain. "Risin satu dari senjata yang kurang signifikan. Dia bersifat racun," kata pakar bioterorisme dari University of Maryland Milt Leiterberg.
Bagi ahli keamanan, senjata kimia teroris lain seperti anthrax lebih menjadi perhatian. Pada 2001, surat mengandung anthrax dikirim untuk dua anggota Kongres Amerika dan beberapa lembaga berita. Dalam serangan itu, lima orang meninggal dan 17 lainnya sakit.
DISCOVERY NEWS | AMIRULLAH
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita Terpopuler
Bom Boston, Foto Pelari 'Aneh' Beredar
FBI Tangkap Pengirim Surat Beracun ke Obama
Ledakan Pabrik Pupuk di Texas Tewaskan 15 Orang
Ledakan Hantam Pabrik Pupuk di Texas, 2 Tewas
FBI Minta Saran Pebasket Dennis Rodman Soal Korut
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya