TEMPO.CO, Washington - Biro Penyidik Federal (FBI), Rabu, 18 April 2013, menyatakan telah menahan Paul Kevin Curtis, pria asal Mississippi "yang diyakini'' bertanggung jawab atas surat surat yang positif mengandung racun risin yang dikirim kepada Presiden AS Barack Obama Obama, seorang senator, dan pejabat lainnya. Curtis ditangkap di rumahnya di Korintus, Missisipi.
Menurut FBI, Curtis adalah "orang yang diyakini bertanggung jawab atas tiga surat yang dikirim melalui kantor Pos Amerika Serikat yang berisi zat granular yang dalam uji permulaan positif mengandung risin,'' kata FBI, dalam pernyataannya.
Kantor Obama, Gedung Putih, dan gedung Kongres, Capitol Hill, berada dalam keadaan siaga setelah tes awal terhadap surat yang mereka terima menunjukkan bahwa surat-surat yang mencurigakan itu mengandung risin, jenis racun yang mematikan.
Saat pemerintah federal menyelidiki lebih lanjut terhadap surat kepada Obama dan Senator Roger Wicker, beberapa senator lainnya melaporkan bahwa mereka juga telah menerima surat yang mencurigakan.
Tes awal terhadap surat yang diterima Obama itu memang terbukti mengandung risin. Akan tetapi, analisis laboratorium tambahan sedang berlangsung untuk mengkonfirmasi temuan tersebut. FBI mengatakan, pengujian serupa dilakukan terhadap surat kepada Wicker dan hasilnya bisa didapatkan sekitar 24 sampai 48 jam.
USA TODAY| ABDUL MANAN
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya