Penumpang Berbahasa Arab, Penerbangan Boston Ditunda

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 18 April 2013 07:30 WIB

Foto saat ledakan pertama terjadi, para pelari Boston Marathon sedang menuju garis finish ketika bom meledak. Reuters.

TEMPO.CO, Boston - Ledakan bom pada ajang Boston Maraton membuat panik penduduk Amerika Serikat. Meski mereka tidak berada di tempat kejadian, kala bom meledak. Menurut laporan situs berita Mail Online, kepanikan itu terlihat dari sejumlah penerbangan Amerika yang terpaksa ditunda keberangkatannya.

Salah satunya Pesawat American Airlines 1716 yang dijadwalkan berangkat dari Bandar Udara Logan, Boston ke Chicago. Penerbangan molor dari jadwal semula lantaran ada seorang penumpang melaporkan ada dua orang yang berbicara dalam bahasa Arab.

Kedua penumpang yang dicurigai itu tidak duduk berdekatan. Namun karena menimbulkan kecemasan, pilot pun mengembalikan pesawat ke pintu terminal. "Petugas kemudian menggiring kedua penumpang itu keluar dari pesawat," tulis My Fox Boston. "Namun tak ada penjelasan soal detail peristiwa selanjutnya."

Penerbangan US Airways, dari Philadelphia ke Bandara Logan, sempat tertahan di landasan pacu, sesaat setelah mendarat. Kata juru bicara kepolisian David Procopio, ada satu tas yang belum sempat diperiksa oleh petugas keamanan di Philadelphia. Tapi petugas membantah pemeriksaan itu terkait bom Boston Maraton. (Simak: VIDEO Bom Boston Marathon)

"Isi bagasi dikeluarkan dan diperiksa pada landasan pacu," tulis CBS Local. "Sedangkan penumpang menunggu di terminal kedatangan."

Tak cuma itu, Bandara La Guardia, New York, pun melakukan evakuasi setelah mendapatkan laporan soal dua botol cairan mencurigakan. Seluruh calon penumpang diminta meninggalkan terminal utama La Guardia. Sementara petugas menyisir seluruh sudut bangunan hingga yakin keadaan benar-benar aman. "Setelahnya, penumpang kembali ke terminal dan menunggu penerbangan mereka."

BERBAGAI SUMBER | CORNILA

Topik terhangat:
Bom Boston
| Lion Air Jatuh | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Bom Boston, Inilah Para Korban Tewas

Bom Boston Marathon, Polisi Rasis?

Rusia Tawarkan Bantu Investigasi Bom Boston

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya