TEMPO.CO, London -Panitia London Marathon akan tetap menggelar ajang lomba lari pada Minggu, 21 April 2013. Menyusul aksi peledakan bom di Boston Marathon pada Senin, 15 April 2013, panitia London Marathon akan lebih memperketat keamanan ajang itu.
"Saya yakin bahwa penyelenggaraan London Marathon akan berjalan aman," kata Menteri Olahraga Inggris Hugh Robertson sebagaimana diberitakan BBC. "Kita bisa menunjukkan solidaritas kepada para korban di Boston dengan tetap menyelenggarakan lomba di London," dia menambahkan.
Julia Pendry dari kepolisian London yang bertanggung jawab atas pengamanan London Marathon mengatakan masalah keamanan sudah diantisipasi, namun akan ada pertemuan lanjutan untuk memastikan ledakan di Boston tidak terulang di London. "Kami akan mengkaji pengamanan ini bersama panitia penyelenggara," kata Pendry.
London Marathon digelar tiap tahun sejak 1981. Tahun lalu jumlah peserta lomba ini mencapai 37 ribu orang.
Sebagaimana diketahui, dua buah bom meledak dalam ajang Boston Marathon di Amerika pada Senin, 15 April 2013, waktu setempat. Akibat ledakan tersebut, tiga orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
BBC I AMIRULLAH
Berita lainnya:
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston
Bom Boston, Ini Kesaksian Jurnalis Boston.com
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya