Taliban Pakistan Bantah Terlibat Bom Boston  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 16 April 2013 15:32 WIB

Seorang wanita menenangkan temannya, yang terluka di bagian tangan, setelah ledakan bom terjadi dalam acara Boston Marathon ke-117 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (15/4). REUTERS/Dominick Reuter

TEMPO.CO, Miranshah - Taliban Pakistan, yang mengklaim rencana pengeboman Times Square tahun 2010, membantah keterkaitan mereka dengan bom yang menewaskan tiga orang dan mencederai 100 lainnya di ajang Boston Marathon di Boston, Amerika Serikat, Senin waktu setempat.

“Kami berkeyakinan untuk menyerang Amerika Serikat dan sekutunya, tapi kami tidak terlibat dalam serangan ini,” kata juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Ehsanullah Ehsan, kepada kantor berita AFP. “Kami tidak terlibat dalam pengeboman, tapi kami akan membidik mereka kapan pun dimungkinkan."

Ledakan dalam perlombaan lari Boston Marathon, salah satu kegiatan olahraga terkemuka di Amerika, membuat kota-kota lain seperti New York dan Los Angeles meningkatkan kewaspadaan serta membuka kenangan soal serangan 11 September 2001.

Sebuah tayangan video di-posting di Internet. Konon, TTP mengklaim bertanggung jawab atas upaya ledakan bom mobil di Times Square, New York, 1 Mei 2010. Warga Amerika keturunan Pakistan, Faisal Shahzad, dijatuhi hukuman seumur hidup. Juru bicara TTP kemudian membantah faksinya melatih atau merekrut Shahzad.

Dalam persidangan, Shahzad mengaku mendapat pelatihan pembuatan bom saat tinggal bersama Taliban Pakistan selama 40 hari. Tapi sekembalinya ke Amerika dia merencanakan pengeboman dan bertindak sendiri.

Dia juga terlihat dalam video yang menampilkan Hakimullah Mehsud, komandan TTP, yang bersumpah untuk menyerang kota-kota di Amerika Serikat. Basis TTP di wilayah sabuk kesukuan di barat laut perbatasan Afganistan bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom bunuh diri di Pakistan. Presiden Barack Obama mengatakan, belum jelas siapa yang mendalangi ledakan bom Boston dan bertekad untuk mengadili pelakunya. Dia tidak menyebutkan kata-kata "teror".

ASIA ONE | NATALIA SANTI

Topik Terhangat:

Lion Air Jatuh|Serangan Penjara Sleman|Harta Djoko Susilo|Nasib Anas

Baca juga

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Kata Saksi Bom Boston
Selamat dari Bom Boston, Dirut BTPN Hobi Lari
Bom Boston Diduga Disembunyikan di Tong Sampah

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya