Bom Boston, Begini Cerita dari Pemenang Maraton

Reporter

Selasa, 16 April 2013 13:42 WIB

TEMPO.CO, Boston - Linda Claire Willits siang itu berhasil menjejakkan kakinya di garis finis lomba lari Boston Marathon setelah berlari sepanjang 42 kilometer (26,2 mil), dengan catatan waktu 3 jam 34 menit. Atas prestasi itu, perempuan berusia 29 tahun ini berhak meraih gelar nomor satu.

Pantaslah kalau Willits dan seluruh pendukungnya yang menyemut di Boylston Street merayakan kemenangan yang ditunggu-tunggu. Mereka satu per satu memberikan ucapan selamat dan membuatnya merasa seperti dalam sebuah perayaan.

Beberapa rekan lainnya sudah tak sabar untuk merayakan kemenangan itu. Mereka berkumpul di bar Hotel Mandarin Oriental. "Saya dalam perjalanan ke sana!" teriak Willits kepada teman-temannya di tempat perayaan yang dipersiapkan sahabat Willits, Stephanie Douglas.

Tak lama kemudian, blaaar...sebuah ledakan menggelegar disusul ledakan kedua mencabik-cabik kawasan tempat Willits dan rekan-rekannya merayakan pesta kemenangan.

"Ledakannya begitu kuat, bar penuh asap dan kursi bergelimpangan," kata Douglas. "Saya melihat banyak orang seperti trampolin beterbangan ke udara."

Asap mengepul memenuhi ruang bar, tempat Willits dan rekan-rekannya berpesta. Orang-orang mulai berteriak karena diduga masih ada bom. Mereka pun berebut keluar meloloskan diri dari ledakan bom lain.

Di luar bar, tampak seorang pria kehilangan satu kakinya, namun dia berusaha berdiri. Douglas kabur menyelamatkan diri dan sudah tak bisa lagi menghubungi Willits.

"Saya melihat darah berceceran di mana-mana," kata Steve Silva, produser olahraga Boston.com yang meliput kegiatan lomba Boston Maraton. "Saya juga melihat banyak orang kehilangan kakinya, orang-orang berteriak, banyak yang kebingungan."

CNN | CHOIRUL

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh|Serangan Penjara Sleman|Harta Djoko Susilo|Nasib Anas

Baca juga

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Kata Saksi Bom Boston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Selamat dari Bom Boston, Dirut BTPN Hobi Lari

Bom Boston Diduga Disembunyikan di Tong Sampah

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya