Begini Cara Jadi Peserta Boston Marathon  

Reporter

Selasa, 16 April 2013 12:05 WIB

Polisi melindungi seorang pelari yang terjatuh pada saat bom kedua meledak dekat garis finish Boston Marathon, Boston, (16/4). Dua ledakan tersebut sedikitnya menewaskan 2 orang dan melukai puluhan orang. AP/The Boston Globe, John Tlumacki

TEMPO.CO, Boston - Boston Marathon merupakan lomba lari paling bergengsi sedunia. Diadakan sejak 116 tahun lalu, lomba ini kerap diadakan pada Senin ketiga di bulan April, sebagai peringatan Hari Patriot. Jika pada awalnya Boston Marathon hanya diikuti 18 peserta lelaki, kini jumlah pelari mencapai 20-an ribu orang dengan 43 persen di antaranya adalah pelari perempuan.

Untuk bisa mengikuti Boston Marathon, para pelari harus memenuhi sejumlah kualifikasi. Yang pertama, usianya tidak boleh kurang dari 18 tahun. Kemudian, si calon pelari mesti mengikuti program maraton standar yang disertifikasi secara nasional. Badan nasional pemberi sertifikasi ini pun harus berafiliasi dengan International Association of Athletics Federations.

Pada Boston Marathon 2013, standar kualifikasi peserta diperketat selama lima menit. Untuk calon pelari pria, usia 18-34 tahun, harus mampu menempuh waktu lari 3 jam dan 5 menit. Sedangkan bagi perempuan, 3 jam 35 menit. "Pelari tercepat jatuh pada Geoffrey Muttai, asal kenya," tulis BAA. "Pada 18 April 2011, ia mampu menempuh jarak 42,195 kilometer dalam waktu 2 jam 3 menit."

Rute Boston Marathon dianggap berat karena melewati beberapa pendakian. Seperti di Bukit Newton yang berakhir pada Heartbreak Hill, dekat Boston Collage. Kemudian ada tiga bukit pada Commonwealth Avenue dan menyeberangi Sungai Charles sejauh 26 kilometer. "Pada Heartbreak Hill, pelari harus menanjak dengan ketinggian 27 meter."

Pada Boston Marathon 2013, dua warga Indonesia ikut berlomba, yakni Wati Hlusak dari Minnesotta, dan Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Jerry Ng, yang khusus datang dari Indonesia. Kala ledakan yang diduga bom terjadi, Wati Hlusak telah mencapai finis dengan waktu 3 jam 47 menit. Sedangkan Jerry Ng belum sampai di garis akhir.

BERBAGAI SUMBER | CORNILA

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh|Serangan Penjara Sleman|Harta Djoko Susilo|Nasib Anas

Baca juga

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Kata Saksi Bom Boston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Selamat dari Bom Boston, Dirut BTPN Hobi Lari

Bom Boston Diduga Disembunyikan di Tong Sampah

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya