TEMPO.CO, Boston - Lomba lari maraton di Boston berubah menjadi bencana. Tak diduga, bom tiba-tiba meledak di dekat garis finish, menewaskan dua orang dan melukai 132 orang lainnya. Delapan orang masih dinyatakan kritis di rumah sakit dan 14 orang lainnya dalam kondisi luka serius.
Tragedi di Boston ini menjadi perhatian di jagat maya. Ribuan orang prihatin dan berdoa di twitter melalui tagar #prayforboston. Tagar ini menjadi trending topik pagi ini, Selasa 16 April 2013.
Dilaporkan bahwa seorang anak delapan tahun adalah salah satu dari dua orang yang dipastikan tewas. Orang dewasa yang tewas diduga sebagai pelaku bom bunuh diri.
Ledakan diketahui terjadi sebanyak dua kali dengan rentang 12 detik. Saksi melaporkan kekacauan ketika ribuan orang yang bergembira menyambut pelari sama-sama terpana sebelum akhirnya berlarian mencari perlindungan. Tim SAR dibantu penonton bergegas untuk membantu korban yang cedera.
Laporan lain menyebut, seorang pria yang diduga pelaku lainnya berada dalam penjagaan ketat polisi. Dia berada di sebuah rumah sakit di Boston.
"Kita tidak tahu siapa yang melakukan ini atau mengapa, tetapi kita akan mengetahui dan menahan mereka bertanggung jawab," kata Presiden AS, Barack Obama dalam pidato setelah pemboman Boston. FBI resmi mengklasifikasikan pemboman itu sebagai serangan teroris, namun Presiden Obama mengatakan penting untuk melakukan investigasi menyeluruh sebelum mengklasifikasikannya.
CNN | TRIP B
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kasus Cebongan, Menhan Dianggap Tak Paham HAM
Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya