TEMPO.CO, Guantanamo -- Bentrokan terjadi antara tahanan dan penjaga penjara Teluk Guantanamo, Kuba, kemarin subuh. Aksi itu terjadi lantaran para tahanan yang melakukan aksi mogok makan menolak dipindahkan ke penjara individual.
Menurut juru bicara militer, Robert Durand, para tahanan yang berada di Kamp Nomor 6 menyerang dengan sapu dan tangkai pel ketika akan dipindahkan ke penjara individual. Aksi ini dibalas penjaga dengan tembakan peluru karet.
”Tindakan diambil lantaran para tahanan berusaha menghalang-halangi tentara yang akan memeriksa, antara lain dengan menutupi kamera pengawas, jendela, dan partisi kaca,” kata Durand. “Pengawasan 24 jam diperlukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan karena tahanan menolak makanan penjara.”
Kolonel Greg Julian, juru bicara Angkatan Bersenjata AS Komando Selatan, menyatakan tidak ada luka serius di kedua belah pihak, kecuali satu orang tahanan yang luka lecet terkena peluru karet.
Kamp Nomor 6 sebenarnya merupakan penjara komunal bagi tahanan yang taat aturan. Mereka diperbolehkan berbagi makanan dan sembahyang berjamaah dengan akses rekreasi selama 24 jam, seperti televisi satelit, game komputer, dan kelas-kelas. Aksi mogok dilakukan oleh mayoritas 166 warga Kamp 6. Pentagon mengatakan jumlahnya menurun menjadi 70 orang pada hari Sabtu dan terus berkurang menjadi 43 orang.
Aksi ini berlangsung di tengah desakan aktivis dari 25 organisasi hak asasi manusia agar pemerintahan Barack Obama menutup penjara Teluk Guantanamo. Akhir pekan lalu mereka melakukan aksi di luar Gedung Putih, Washington, New York, San Francisco, Los Angeles, dan Chicago.
METRO.UK | BBC | NATALIA SANTI