MI5 dan Industri Kerjasama Perangi Kejahatan Cyber
Editor
Abdul Manan
Jumat, 29 Maret 2013 22:59 WIB
TEMPO.CO, London - Pakar keamanan dunia maya dari kalangan industri akan beroperasi bersama badan-badan intelijen untuk pertama kalinya dalam upayanya untuk memerangi meningkatnya ancaman dari dunia cyber terhadap perusahaan di Inggris.
Pemerintah menciptakan apa yang disebut "penyatuan sel", di mana analis dari MI5 dan GCHQ (Government Communications Headquarters), akan bekerja sama dengan mitranya di sektor swasta. MI5 adalah dinas mata-mata Inggris untuk urusan domestik, GCHQ adalah badan penyadapan.
Penyatuan sel ini merupakan bagian dari program Cyber Security Information Sharing Partnership (CISP), yang diluncurkan Rabu 27 Maret 2013. Fungsi sel ini adalah menyediakan forum bagi industri untuk berbagi rincian teknik yang digunakan oleh peretas serta metode untuk melawannya.
Akan ada sekitar 12 sampai 15 analis yang bekerja di sel tersebut, yang akan bermarkas di sebuah tempat yang dirahasiakan di London.
Meskipun perwakilan industri tidak akan memiliki akses langsung ke materi intelijen yang dikategorikan rahasia, mereka akan menjalani pemeriksaan keamanan.
Inisiatif awal dari program CISP ini bermula dari pembicaraan antara perwakilan industri dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron tahun 2011 lalu. Pembicaraan itu berujung pada disusunnya proyek percontohan yang melibatkan 80 perusahaan terkemuka, dengan nama kode Program Auburn. Proyek ini akan diperluas untuk mencakup 160 perusahaan keuangan, pertahanan, energi, telekomunikasi dan sektor farmasi.
Dengan keengganan perusahaan untuk mendiskusikan serangan di dunia cyber atau penerobosan sistem keamanannya di depan umum, para pejabat mengakui bahwa aspek kerahasiaan jadi yang sangat penting. Untuk itu, perusahaan yang terlibat dalam program ini tidak akan disebutkan namanya.
"Segala sesuatu tentang berbagi informasi harus didasarkan pada kepercayaan," kata pejabat Inggris lainnya. "Sebagian besar perusahaan masih tetap berhati-hati berbicara tentang ancaman cyber yang mereka hadapi di depan umum."
Perusahaan-perusahaan itu akan memiliki akses ke portal web aman, yang digambarkan sebagai "Facebook untuk ancaman keamanan cyber", dan dijalankan di jalur jaringan sosial, di mana mereka dapat memilih dengan siapa mereka akan berbagi informasi.
Harapannya, perusahaan lain akan diundang untuk bergabung dalam skema ini. Namun sejumlah pejabat menekankan bahwa ekspansi di masa depan akan berada pada kecepatan yang konsisten dengan semangat menjaga kepercayaan dan kerahasiaan.
Melalui peluncuran skema ini, kata menteri kabinet Francis Maude, pemerintah bertekad untuk membuat Inggris menjadi salah satu tempat paling aman untuk melakukan bisnis di dunia maya.
Menurut Maude, serangan cyber yang terjadi di industri dan bisnis biasanya berupa spionase industri dan pencurian kekayaan intelektual. Perekonomian Inggris mengalami kerugian hingga miliaran pound per tahun akibat kejahatan semacam ini.
"Kemitraan inovatif ini menerobos area baru melalui kemitraan yang benar-benar kolaboratif untuk berbagi informasi tentang ancaman dan untuk melindungi kepentingan Inggris di dunia maya," kata Maude.
Guardian | Abdul Manan