Bocorkan Rahasia Militer, Amerika Bui Warga Cina  

Reporter

Selasa, 26 Maret 2013 16:10 WIB

Pesawat RQ-4 Global Hawk ini merupakan pesawat tanpa awak dan digunakan sebagai alat mata-mata. REUTERS/U.S. Air Force/Bobbi Zapka

TEMPO.CO. New Jersey - Amerika Serikat memenjarakan seorang pria berkebangsaan Cina selama enam tahun karena telah membocorkan rahasia teknologi militer ke Cina.

Pria itu, Sixing Liu, dihukum pada Senin, 25 Maret 2013, setelah menjalani serangkaian proses peradilan sejak September 2012 di pengadilan federal Newark, New Jersey.

Di persidangan, Liu terbukti melanggar sembilan dari 11 dakwaan jaksa, termasuk pencurian perjanjian rahasia dagang, pelanggaran UU Arms Export Control, dan berbohong kepada agen federal.

Jaksa mengatakan terdakwa, yang juga dikenal dengan nama Steve Liu, telah mencuri ribuan file komputer yang berisi perincian kinerja dan desain sistem panduan untuk rudal, roket, serta pesawat tak berawak (drone).

"Dia juga mencuri file dari perusahaan komunikasi (US Company L-3 Communications) tempat dia bekerja sebagai seorang insinyur," kata jaksa.

Liu, ujar jaksa, selanjutnya beberapa kali mengadakan presentasi di sejumlah universitas Cina, pemerintah, dan beberapa organisasi mengenai teknologi militer tanpa meminta izin dari L-3's dengan harapan dapat membantunya mendapatkan pekerjaan di Cina.

"Bukannya mendapatkan penghargaan dari Cina, Sixing Liu malah memperoleh ganjaran kerangkeng besi selama 70 bulan penjara," kata Paul Fishman, jaksa Amerika Serikat di New Jersey, dalam sebuah pernyataan.

Dalam pembelaannya, Liu menolak segala tuduhan jaksa. Insinyur yang bekerja di unit L-3 Communication Space and Navigation di New Jersey dari 2009-2010 ini mengatakan, dia sama sekali tidak melanggar hukum atau mengirimkan data rahasia ke Cina.

Namun pembelaan Liu dianggap angin lalu. Agen federal tetap pada keyakinannya setelah mereka menemukan komputer ketika Liu kembali dari Newark Liberty International Airport pada 2010. Selanjutnya, Liu diseret ke pengadilan pada 2012.

Pengacara Liu, James Tunick, membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya. Menurutnya, Liu memang membuat "kesalahan besar" dengan memiliki file pada komputernya dan membawanya ke Cina, tetapi hal itu bukanlah kesalahan pidana. "Dia tak pernah bermaksud menyakiti siapa pun," kata Tunick.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL

Baca juga:
Reality Show Dibatalkan Setelah Peserta Meninggal

RUU Perkawinan Gay di Prancis Ditolak

Cina Belanja Peralatan Militer ke Rusia

Cina, Pasar Film Terbesar Kedua di Dunia

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya