TEMPO.CO, Cape Town - Samsung Afrika Selatan meminta maaf setelah acara promosi yang mereka gelar pekan lalu di Cape Town dikritik masyarakat. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengatakan akan "lebih sensitif".
Acara peluncuran menjadi buah bibir karena menampilkan wanita muda dalam balutan pakaian renang yang menari memperkenalkan lemari es dan mesin cuci terbaru. South GirlGuides, situs berita teknologi Afrika, menyebutnya sebagai "model pemasaran yang norak". Sedangkan jurnalis teknologi ternama, Samantha Perry, menuliskan sebuah surat terbuka untuk mengkritik acara yang disebutnya sexist itu.
Kepala Komunikasi Samsung Afrika Selatan, Michelle Potgieter, mengutarakan pernyataan maaf dan berjanji tak akan melakukan hal yang sama di kemudian hari.
Ini bukan pertama kali Samsung tersandung persoalan sejenis. Dalam peluncuran Galaxy S IV di New York, mereka juga dicibir karena menampilkan setting acara bertabur wanita berpakaian minim. Situs teknologi CNET menyebut Samsung "tuli dan mengejutkan dengan ke-sexist-annya".
Samsung menjadi ikon baru di dunia teknologi, khususnya untuk perangkat mobile. Akhir tahun lalu, mereka mengumumkan keuntungan sebesar US$ 7,3 miliar (Rp 70 triliun) untuk kuartal ketiga 2012. Keuntungan itu merupakan rekor bagi Samsung, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Samsung memperkuat posisinya dengan kehadiran Galaxy S III dan perangkat premium Android lainnya.
HUFFINGTON POST | TRIP B
Berita terkait
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19
27 Januari 2021
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia
Baca SelengkapnyaWaswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika
18 Desember 2020
Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.
Baca SelengkapnyaWHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19
30 November 2020
WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaGajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika
9 Oktober 2020
Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.
Baca SelengkapnyaStudi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air
26 Juli 2020
Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.
Baca SelengkapnyaKematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius
6 Juli 2020
Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.
Baca SelengkapnyaDidesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS
15 Juni 2020
Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.
Baca Selengkapnya54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd
15 Juni 2020
Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.
Baca SelengkapnyaProtes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris
10 Juni 2020
Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.
Baca SelengkapnyaVirus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya
24 Mei 2020
WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...
Baca Selengkapnya