Menlu AS Ingatkan Mesir Segera Perbaiki Ekonomi

Reporter

Minggu, 3 Maret 2013 19:54 WIB

John Kerry. REUTERS/Hyungwon Kang



TEMPO.CO, KAIRO — John Kerry tiba di Mesir akhir pekan lalu sebagai sebagai negara Arab pertama yang ia kunjungi sebagai menteri luar negeri Amerika Serikat yang baru. Kerry yang menggantikan Hillary Clinton, berupaya merangkul seluruh elemen yang kini tengah berseteru di Mesir.

Selain bertemu Menteri Luar Negeri Mesir, Mohammed Kamel Amr, Kerry juga menerima sejumlah utusan oposisi. Dalam pertemuan dengan kelompok anti-Presiden Muhammad Mursi, Kerry menegaskan dirinya ingin membantu Mesir sebagai mitra utama Amerika Serikat di Jazirah Arab.

“Dengan rasa malu dan hormat, perjalanan demokrasi memang membutuhkan pengorbanan dari pemimpin Mesir dan masyarakat madani. Persis seperti yang sedang kami alami di dalam negeri,” kata Kerry merujuk gagalnya pembahasan anggaran federal di Negeri Abang Sam.

Namun ia mendesak pemerintah maupun oposisi untuk melakukan rekonsiliasi demi perbaikan ekonomi Mesir yang berada di titik nadir. “Sangatlah penting bagi Mesir untuk memperbaiki ekonomi agar dapat kembali berdiri di atas kaki sendiri. Jika Mesir bangkrut, maka negara ini akan menghadapi masalah luar biasa,” Kerry menegaskan.

Ia membujuk Mesir untuk segera menyelesaikan perjanjian reformasi ekonomi dengan Dana Moneter Internasional. Jika kesepakatan dengan IMF berhasil tercapai, Mesir akan memperoleh bantuan sebesar US$4,8 miliar atau Rp 46 triliun yang sangat dibutuhkan untuk membiayai sejumlah program bagi masyarakat miskin. Selain itu, kesepakatan dengan IMF akan memberikan kesempatan bantuan dari Amerika Serikat.

Kehadiran Kerry disambut unjuk rasa kubu liberal yang menudingnya menjadi pendukung Mursi. Bahkan beberapa tokoh oposisi menolak hadir dalam pertemuan di Kedutaan Amerika Serikat di Kairo. Namun Kerry tetap optimistis seluruh pihak di Mesir dapat menyingkirkan perbedaan demi perbaikan ekonomi.

Sementara itu, pengadilan Mesir menetapkan tanggal 13 April sebagai hari pengadilan ulang terhadap bekas diktator Husni Mubarak, kedua anak serta sejumlah kroninya.

Sejatinya Mubarak telah memperoleh vonis penjara seumur hidup atas pembunuhan demonstran yang menumbangkan kekuasaannya. Tapi pengadilan Kairo memberi kesempatan untuk melakukan pengadilan ulang. Langkah ini diprediksi akan meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan umum yang digelar sembilan hari setelah sidang tersebut.

L NPR | AP | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya