Chuck Hagel Resmi Menjadi Menteri Pertahanan AS  

Reporter

Rabu, 27 Februari 2013 19:15 WIB

Chuck Hagel. politico.com

TEMPO.CO, Washington D.C—Chuck Hagel akhirnya resmi terpilih sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat Selasa 26 Februari 2013 waktu setempat, setelah 58 anggota Senat menyepakati pilihan Presiden Barack Obama tersebut. Kemenangan Hagel cukup tipis karena 41 anggota Senat lainnya menentang bekas Senator asal Partai Republik itu memimpin Pentagon.

Partai Republik tempat ia bernaung, terbukti menjadi lawan politik terberat dalam pemilihan Menteri Pertahanan kali ini. Kondisi sempat stagnan selama dua pekan karena Republik menolak pencalonannya. Bahkan dalam pemungutan suara, hanya empat senator asal Republik yang memilihnya. Mereka adalah Thad Cochran dari Mississippi, Mike Johanns dari Nebraska, Richard Shelby dari Alabama dan Rand Paul asal Kentucky.

Keberatan Republik didasarkan pada sikap Hagel terhadap Israel dan Iran. Hagel dinilai terlalu mendukung Iran dan mengabaikan sekutu Negeri Abang Sam, Israel. “Saya berharap terpilihnya Hagel tidak membuat Iran semakin meningkatkan senjata nuklir. Saya juga berharap pemilihan ini tidak merusak aliansi dengan Israel,” kata Senator Republik asal Texas, Ted Cruz.

Sulitnya menduduki kursi panas Pentagon baru terjadi kali ini sejak 1989. Saat itu, Senat secara aklamasi menolak John Tower menjabat karena kegemarannya terhadap perempuan dan minuman keras. Leon M. Panetta, yang baru saja memimpin Pentagon selama empat tahun terakhir, malah terpilih secara aklamasi dengan angka 100 banding nol.

Kubu Republik mendesak Obama tetap mencalonkan Panetta atau Wakil Menteri Pertahanan Ash Carter, ketimbang Hagel. Padahal profil Hagel di bidang pertahanan cukup kinclong. Ia mendapat dua bintang tanda jasa karena ikut serta dalam perang Vietnam. Latar belakangnya dalam politik dianggap mumpuni untuk menghadapi tantangan berat di masa depan.

Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat merupakan pekerjaan rumah terbesar bagi Hagel yang dilantik kemarin. Dibanding departemen lain, Pentagon akan menghadapi pengurangan anggaran terbesar, yakni US $46 miliar atau Rp 446 triliun. Pemotongan tersebut akan efektif besok jika Obama dan Kongres Amerika Serikat tidak menemukan kata sepakat.

THE WASHINGTON POST | THE GUARDIAN | POLITICO | LOS ANGELES TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya