TEMPO.CO, Kairo - Kelompok oposisi utama Mesir, Front Penyelamat Nasional, Selasa, 26 Februari 2013, mengumumkan bahwa lembaganya memboikot pemilu parlemen yang akan dimulai pada 22 April 2013. "Harus ada jaminan bahwa pemilu berjalan bebas dan jujur." Keputusan Front diikuti oleh partai oposisi lainnya.
"Front Penyelamat Nasional, payung aliansi kelompok liberal dan sayap kiri, menyatakan keputusan tersebut dikeluarkan usai mengadakan pertemuan di Kairo," kata Sameh Ashour, juru bicara Front.
Presiden Mohamed Mursi, dalam dekrit yang dikeluarkan beberapa waktu lalu, memutuskan, bahwa pemilihan umum parlemen akan diselenggarakan dalam empat tahap yang akan dimulai pada akhir April 2013.
Sameh Ashour, Kepala Sindikasi Pengacara dan juru bicara Front, mengatakan, keputusan itu diambil dengan suara bulat di antara para pemimpin oposisi. Dia menuduh gerakan Ikhwan (Ikhwanul Muslimin) sedang menyandera Mesir secara politik dan memonopoli institusi (Lembaga Kepresidenan).
Popular Current, partai pimpinan bekas calon presiden yang kalah, Hamdeen Sabahy, juga mengatakan bahwa partainya akan memboikot pertemuan yang diserukan oleh Presiden Mohamed Mursi, Selasa, 26 Februari 2013. Juru bicara partai, Heba Yassin, meminta jaminan pemilu harus dilaksanakan secara bebas dan fair.
"Kami tidak akan ikut serta dalam dialog nasional atau tidak ada pemilu," kata Yassin kepada Reuters. Dalam pemilihan presiden tahun lalu, Sabahy menduduki posisi ketiga.
Kelompok garis keras Salafi, Partai Nour, kelompok Islam terbesar menduduki posisi kedua, mengumumkan, Ahad, 24 Februari 2013, bahwa partainya merencanakan ikut serta dalamdialog nasional seperti diminta oleh Presiden Mursi.
Sedangkan Partai Dustour, kelompok liberal yang dipimpim oleh Mohmad El Baradei, juga memutuskan memboikot pemilihan umum yang dilaksanakan dalam empat tahap dimulai pada April 2013.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya