TEMPO.CO, Kota Meksiko - Aparat penegak hukum Meksiko menjadi salah satu aktor dalam penghilangan ratusan warga selama enam tahun terakhir. Keterlibatan polisi dan militer dalam penculikan warga terjadi selama perang melawan kartel narkoba di bawah pemerintahan bekas Presiden Felipe Calderon. Ini menjadi fokus utama laporan lembaga Human Rights Watch, Rabu waktu setempat.
“Insiden ini merupakan kejahatan penghilangan terbesar di Amerika Latin dalam beberapa dekade terakhir,” tulis lembaga yang berbasis di Amerika Serikat itu.
Sejak Calderon mengumandangkan perang melawan kartel pada 2006, ia mengerahkan militer untuk melawan gembong narkoba. Sebanyak 70 ribu orang tewas selama enam tahun masa pemerintahan Calderon yang berakhir Desember lalu.
Selain korban tewas, sekitar 27.000 warga Meksiko dilaporkan diculik dan tak diketahui rimbanya hingga kini. Walaupun sebagian besar penculikan dilakukan gembong narkoba, HRW mencatat sekitar 149 kasus didalangi oleh polisi dan militer sejak 2007. “Mereka menghilang sejak dibawa pergi aparat dan pemerintah gagal menyelidiki nasib mereka.”
Kelompok ini mendesak presiden baru, Enrique Pena Nieto, segera mengakhiri darurat militer untuk mengatasi kejahatan narkoba. Selain itu, lembaga tersebut juga meminta agar pemerintah membentuk pusat data nasional korban hilang serta korban tewas selama perang dengan gembong narkoba.
Pena Nieto telah bersumpah mengambil pendekatan berbeda untuk mengatasi kejahatan narkotika di Meksiko. Pemerintah pun memperkenalkan aturan hukum untuk pencarian korban dan kompensasi keluarga. Kini pemerintah Meksiko mulai membuat pusat data genetik untuk menelusuri korban hilang.
AP | REUTERS | LOS ANGELES TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita dunia lainnya:
Mortir Meledak, Pemain Bola Tewas
Inggris Tolak Kembalikan Berlian India
Jepang Gantung Tiga Pelaku Pembunuhan
Aksi Mogok Berlanjut, Mesin ATM India Kosong
Arab Saudi Tarik Dubesnya dari Sri Lanka
Berita terkait
Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara
11 Oktober 2017
Pria Meksiko dijatuhi hukuman 430 tahun penjara setelah terbukti membunuh 11 gadis yang dipaksa melakukan prostitusi dan menjual narkoba.
Baca SelengkapnyaDemi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya
2 Juli 2017
Wali Kota San Pedro di Meksiko membuat sensasi karena menikahi seekor buaya perempuan
Baca SelengkapnyaGudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas
11 Mei 2017
Ledakan di gudang kembang api kembali terjadi di Meksiko, yang menewaskan 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.
Baca Selengkapnya20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir
23 April 2017
Pendukung klub sepak bola di Meksiko menyewa penyihir setelah tak memenangkan pertandingan satupun sejak 20 tahun lalu. Dan hasilnya...
Baca SelengkapnyaPakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump
27 Februari 2017
Meksiko akan membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif perdagangan terhadap berbagai produk AS.
Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko
13 Februari 2017
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.
Baca SelengkapnyaCorruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi
9 Februari 2017
Aktivis antikorupsi Meksiko membuat gebrakan dalam membasmi korupsi dengan kegiatan yang dinamai Corrupttour.
Baca SelengkapnyaPerkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump
26 Januari 2017
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto sering muncul di media massa terkait kebijakan Donald Trump membangun tembok di perbatasan. Berikut profil Nieto.
Baca SelengkapnyaPresiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok
26 Januari 2017
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menegaskan negaranya tidak akan membayar biaya pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Baca SelengkapnyaTujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko
23 Januari 2017
Tujuh mayat korban mutilasi ditemukan dalam taksi di kawasan pantai di Meksiko.
Baca Selengkapnya