Kapal patroli Cina, Haijian No. 51 (kiri) berlayar di samping kapal patroli Jepang Ishigaki dekat Pulau Uotsuri di wilayah Kepulauan Senkaku (versi Jepang) dan Kepulauan Diaoyu (versi Cina), di Laut Cina Timur. REUTERS/Kyodo/Files
TEMPO.CO, Tokyo - Hampir empat dari 10 orang Jepang merasa Korea Selatan merupakan ancaman militer bagi negara mereka. Demikian hasil jajak pendapat Gallup untuk Yomiuri Shimbun.
Survei, yang diterbitkan Jumat, menunjukkan 79 persen orang Jepang melihat Cina sebagai ancaman militer terbesar bagi Jepang, 77 persen Korea Utara, Rusia 45 persen, 39 persen di Timur Tengah dan 37 persen Korea Selatan. Jajak pendapat ini dilakukan di antara 1.001 warga Jepang dan 1.005 orang Amerika Serikat.
Dalam survei yang sama tahun lalu, hanya 23 persen warga Jepang yang melihat Korea Selatan sebagai ancaman militer. Yomiuri mengatakan kunjungan Presiden Lee Myung-bak terhadap pulau paling timur Korea Selatan, Dokdo, yang diklaim oleh Jepang, memainkan peranan utama dalam meningkatkan sentimen negatif di kalangan masyarakat Jepang.
Sejak survei tahunan yang dimulai pada tahun 2000, Jepang melihat Korea Utara sebagai ancaman militer terbesar mereka. Tetapi perselisihan yang intensif antara Tokyo dan Beijing atas pulau Senkaku atau Diaoyu, tampaknya telah mengubah persepsi itu. Bahkan, 85 persen dari warga Jepang merasa hubungan Jepang-Cina yang tegang, lebih mengancam ketimbang beragam provokasi yang dilakukan Korea Utara.
