Bos WikiLeaks Memburu Kursi Senator Australia  

Reporter

Senin, 18 Februari 2013 17:24 WIB

Julian Assange. AP/Sang Tan, File

TEMPO.CO, LONDON - Pendiri laman WikiLeaks, Julian Assange, menyatakan kini dirinya sedang memburu kursi senator Australia. Dalam wawancara dengan laman Australia, The Conversation, kemarin, Assange menegaskan jabatan ini akan menjadi kunci untuk mengakhiri masalah hukum yang kini menjeratnya.

“Jika saya berhasil menang dalam pemilu 14 September mendatang, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat tidak akan memancing perseteruan diplomatik,” kata Assange dari lokasi suaka di Kedutaan Ekuador untuk Inggris di London.

“Saya yakin Amerika akan mencabut tuduhan mata-mata. Maka pemerintah Inggris akan segera mengikuti. Jika tidak, biaya politik bagi Inggris akan lebih besar,” ia menegaskan.

Rencana ini telah disusun matang oleh Assange dan koleganya. Pendukung WikiLeaks di Australia telah mendaftarkan Assange di Negara Bagian Victoria. Berdasarkan hukum di Benua Kanguru itu, setiap warga Australia berhak memilih dan mendaftar sebagai Senator. Syaratnya, ia harus meninggalkan Australia maksimal 3 tahun silam. “Saya terakhir berada di Australia pada Juni 2010,” tutur Assange.

Selain itu, pria kelahiran Queensland itu akan segera mendaftarkan partai baru, WikiLeaks. Kandidat partai ini bersama Assange juga akan bertarung dalam perebutan kursi senator di berbagai negara bagian. “Saya yakin partai ini dapat menarik minat 500 pendukung sebagai syarat minimal,” ujarnya.

Bila Assange terpilih tetapi berhalangan menempati jabatan senator, anggota partai lain akan menggantikan kedudukannya
. “Partai ini akan mendukung transparansi di tubuh pemerintah,” ucap Sam Castro, juru bicara Perkumpulan Warga Australia WikiLeaks, dalam kesempatan terpisah.

Assange mencari suaka di kedutaan Ekuador sejak Juni lalu untuk menghindari rencana Inggris mengekstradisinya ke Swedia. Ia menghadapi tuntutan hukum pelecehan seksual dan pemerkosaan di negara Skandinavia tersebut.

Namun, yang menjadi kekhawatiran terbesar Assange adalah jika Swedia mengekstradisinya ke Amerika Serikat. Negara adidaya itu memang tengah memburu Assange atas tuduhan pembocoran dokumen-dokumen diplomatik rahasia.

Sejak 2010, WikiLeaks menjadi musuh Amerika Serikat karena mengungkap ratusan ribu dokumen rahasia mengenai perang Irak dan Afganistan. Selain itu, kelompok ini mengumbar pernyataan-pernyataan memalukan dari diplomat Negeri Abang Sam mengenai pemerintah tempat mereka ditugaskan.

L ASIAONE | THE GUARDIAN | CHANNEL NEWS ASIA | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita Terpopuler Lainnya
Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Wawancara Mucikari Ayam Kampus
Tujuh Partai Bergabung dengan PAN

Isak Tangis Warnai Ulang Tahun Raffi Ahmad

Sebab Meteor Rusia Tak Terdeteksi

Anas : Pidato SBY Sudah Jelas Top

Berita terkait

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

37 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..

Baca Selengkapnya

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.

Baca Selengkapnya

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.

Baca Selengkapnya

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.

Baca Selengkapnya

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.

Baca Selengkapnya