India Usut Kasus Suap Pembelian Helikopter Italia

Reporter

Rabu, 13 Februari 2013 18:56 WIB

Helikopter produksi perusahaan penerbangan dan pertahanan Italia, Finmeccanica. washingtonpost.com

TEMPO.CO, New Delhi — Kesepakatan jual-beli helikopter antara India dan Italia terancam batal. Ancaman ini menyusul ditangkapnya Giuseppe Orsi, direktur perusahaan penerbangan dan pertahanan Italia, Finmeccanica, pada Selasa lalu. Aparat Italia menuding Orsi menyuap pemerintah India agar transaksi penjualan 12 helikopter mewah ke India berjalan mulus.

“Kami akan membatalkan transaksi dan memasukkan Finmeccanica dalam daftar hitam, jika tuduhan tersebut terbukti di pengadilan Italia,” kata Menteri Pertahanan India A.K. Antony kepada wartawan kemarin.

Pemerintah India juga memerintahkan Badan Investigasi Pusat untuk menyelidiki tuduhan suap dalam pembelian helikopter yang akan digunakan oleh para politikus. “Jika ada yang terlibat dalam kasus ini, akan menerima hukuman setimpal. Tidak akan ada yang tertinggal,” kata Antony.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada bukti ada pihak India yang tersangkut suap dalam kontrak senilai US$ 754 juta atau Rp 7,2 triliun itu. Namun Antony menyayangkan penolakan Italia untuk berbagi informasi dalam kasus ini. “Sejak hari pertama, kami sudah meminta keterangan secara resmi melalui kedutaan di Roma. Tapi, hingga saat ini, belum ada penjelasan secara detail,” ujarnya.

Giuseppe Orsi diduga memberikan uang suap sebesar 40 juta rupee atau Rp 7 miliar kepada S.P. Tyagi, Kepala Angkatan Udara India yang menjabat pada 2010. Penyuapan dilakukan Orsi saat masih menjabat sebagai kepala unit helikopter Finmeccanica.

Namun Tyagi membantah tudingan itu. “Saya tidak bersalah. Tuduhan itu tidak berdasar karena perjanjian diteken pada 2010, sedangkan saya sudah pensiun sejak 2007,” tutur Tyagi. Ia juga membantah mengubah spesifikasi helikopter untuk menguntungkan Finmeccanica.

India, importir senjata terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang dalam korupsi pembelian barang impor. Salah satunya adalah pembelian senjata dari perusahaan Bofor di Swedia, yang tercoreng skandal jutaan dolar yang menjatuhkan Perdana Menteri Rajiv Gandhi pada periode 1980-an.

REUTERS | AP | HINDUSTAN TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

57 hari lalu

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

58 hari lalu

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

1 Maret 2024

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

28 Februari 2024

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

Dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor, Dadan Tri Yudianto beri kesaksian perkenalannya dengan sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

27 Februari 2024

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

Hakim menilai KPK tidak memiliki dua alat bukti yang sah saat menetapkan Helmut Hermawan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

21 Februari 2024

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

Dalam sidang, JPU juga mengkonfirmasi hubungan Ketua PN Muara Enim Yudi Noviandri dan Sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

17 Februari 2024

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

Ada 4 tersangka pemberi suap terhadap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

13 Februari 2024

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

Dadan Tri Yudianto didakwa dalam kasus menerima suap sebesar Rp 11,2 miliar bersama Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Helmut Hermawan Dirawat di RS Polri, Kuasa Hukum Beri Informasi Berbeda

6 Februari 2024

Helmut Hermawan Dirawat di RS Polri, Kuasa Hukum Beri Informasi Berbeda

Penahanan Helmut Hermawan dibantarkan dan dirawat inap di rumah sakit sejak Kamis malam atas permohonan tersangka kasus suap Eddy Hiariej itu.

Baca Selengkapnya