Para pemberontak Suriah mendengarkan pelatih mereka sambil mendemonstrasikan cara menggunakan RBG dalam sebuah sesi latihan di Maaret Ikhwan, dekat Idlib, Suriah, Senin (17/12). AP/Muhammed Muheisen
TEMPO.CO, Washington - Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan mantan Direktur CIA David Petraeus, ketika keduanya masih menjabat, pernah mengusulkan untuk mempersenjatai dan melatih pemberontak Suriah. Namun, usul mereka ditolak oleh Gedung Putih, The New York Times melaporkan.
Amerika Serikat yang kemudian mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah, menolak permintaan bantuan senjata oleh pemberontak. Mereka berjuang untuk menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Gedung Putih menolak usulan Clinton-Petraeus didasari pertimbangan keprihatinan langkah itu bisa menarik Amerika Serikat ke dalam konflik Suriah. Selain itu, senjata bisa jatuh ke tangan yang salah, tulis media itu, mengutip para pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Rencananya, mereka akan membahas hal itu lagi setelah pemilu AS pada bulan November. Namun, sebelum niat itu terlaksana, Petraus keburu lengser karena skandal perselingkuhan dan Clinton mengalami gegar otak beberapa bulan kemudian. Ia mengundurkan diri pekan lalu, setelah Obama mengangkat senator John Kerry sebagai penggantinya.
Menteri Pertahanan, Leon Panetta, disebut-sebut menyetujui usulan ini, lapor New York Times. Namun, hingga hari ini, Petraeus dan juru bicara Panetta menolak berkomentar.