TEMPO.CO, Washington - Sempat goyah saat berhadap-hadapan dengan Mitt Romney menjelang pemilu 2012, popularitas Barack Obama kembali terkerek. Pekan pertama setelah pelantikannya, popularitasnya di antara publik AS kembali cemerlang.
Setidaknya, inilah yang dihasilkan dalam jajak pendapat bersama Washington Post dan ABC News. Sebanyak 60 persen responden menyatakan mereka menfavoritkan Obama, dan hanya 37 persen yang tak menyukainya.
Menurut dua media itu, ini adalah angka tertinggi Obama difavoritkan sejak 2009. Pada tahun pertama duduk di Gedung Putih, 79 persen responden menunjukkan reaksi positif untuknya. Tahun lalu, angka popularitasnya menurun, hanya 50 persen.
Jajak pendapat dilakukan dalam kurun 23-27 Januari, beberapa hari setelah pidato pelantikannya.
Pidatonya sendiri dipuji dan didukung rakyatnya. Jajak pendapat Huffpost/YouGov menunjukkan sebagian besar rakyat AS setuju dengan isu-isu utama yang diangkat dalam pidatonya, seperti kesetaraan gaji bagi pekerja wanita, dan pentingnya jaminan sosial dan kesehatan.
WASHINGTON POST | TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya:
Gadis Seksi di Operasi Tangkap Tangan KPK
Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah Lu Pulang...
Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan
Aceng Terancam 15 Tahun Penjara
Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging
Ada Alat Bantu Seks di Rumah Penculik Anak Nassar
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya