Pertama Kali Sejak 2010, AS Eksekusi Napi Wanita

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 29 Januari 2013 20:22 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Dallas - Seorang wanita Texas dihukum mati dalam pembunuhan sadis atas wanita 71 tahun yang juga tetangganya segera diantar menjemput ajalnya. Eksekusi ini akan menandai pertama kalinya dalam tiga tahun tahanan perempuan dihukum mati di AS.

Kimberly McCarthy, 51 tahun, dijatuhi hukuman mati karena perampokan tahun 1997 di rumah pensiunan profesor psikologi, Dorothy Booth. Penyidik mengatakan Booth setuju memberikan McCarthy secangkir gula sebelum ia diserang dengan pisau di rumahnya di Lancaster, sekitar 15 km sebelah selatan Dallas.

Sedikitnya tiga kasus lain dikaitkan dengan McCarthy, mantan terapis di rumah jompo yang belakangan kecanduan kokain. Ia akan dihukum mati dengan injeksi besok.

McCarthy akan menjadi wanita ke-13 yang dihukum mati di Amerika Serikat dan keempat di Texas sejak tahun 1976. Dalam periode waktu yang sama, lebih dari 1.300 narapidana pria telah dieksekusi.

Angka statistik dari Biro Statistik Kriminal AS menunjukkan tahun 1980 sampai 2008, 10 persen pelaku pembunuhan berjenis kelamin perempuan.

Dalam upaya hukum terakhir, pengacara McCarthy meminta Gubernur Rick Perry pada hari Senin untuk menggunakan wewenang eksekutifnya untuk mengeluarkan penangguhan hukuman 30 hari. Mereka juga mengimbau jaksa Craig Watkins untuk menarik atau memodifikasi tanggal eksekusi, mengutip dukungan bahwa Texas mengadopsi undang-undang yang memungkinkan terpidana mati untuk mengajukan banding atas dasar ras. McCarthy berkulit hitam, sedangkan hampir semua dari 12 juri dalam pengadilannya berkulit putih.

Mahkamah Agung AS awal bulan ini menolak untuk meninjau kasusnya, dan Dewan Pengampunan Texas menolak permintaan grasinya. Ketua tim pengacaranya, Doug Parks, mengatakan penggunaan narkoba adalah pendorong McCarthy melakukan aksinya.

USA TODAY | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya