Obama-Hillary Saling Memuji  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 28 Januari 2013 10:31 WIB

Barack Obama (kiri) dan Hillary Clinton. AFP/Mandel NGAN

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji Hillary Rodham Clinton saat keduanya tampil sebagai bintang tamu acara wawancara "60 Minutes" di sebuah stasiun televisi di AS. Obama, yang menyarankan wawancara bersama, memuji saingannya untuk nominasi presiden Partai Demokrat tahun 2008 itu sebagai "seorang teman yang memiliki bakat yang luar biasa". Dia memuji kedisiplin, stamina, perhatian, dan kapasitas Hillary untuk pekerjaan yang diembannya.

Dalam wawancara itu, Obama menggambarkan mengapa ia berkeras menunjuk Hillary menjadi menteri luar negerinya. "Dia sudah menjadi tokoh dunia," kata Obama. "Sehingga untuk berbicara di panggung internasional, saya pikir, akan menjadi sangat penting."

Hillary semula menolak tawaran Obama. Namun, melihat kesungguhan pria kelahiran Hawaii ini, ia setuju.

"Ada transisi dan transformasi yang terjadi di seluruh dunia. Kita tidak akan bisa mengontrol setiap aspek dari setiap transisi dan transformasi," kata Obama, mengatakan pekerjaan Hillary adalah untuk melindungi Amerika Serikat dan kepentingannya.

Dalam wawancara itu dia memuji kinerja Departemen Luar Negeri yang membantunya memilah apa yang Amerika Serikat bisa--dan tidak bisa--lakukan terkait dengan perannya di dunia internasional. "Ini telah menjadi kolaborasi yang besar selama empat tahun terakhir. Saya akan merindukannya dan berharap dia terus mengikuti," ujarnya.

Selama wawancara bersama yang ditayangkan hari Ahad, Obama dan Hillary menggambarkan kemitraan mereka dalam suasana penuh tawa. Istri Bill Clinton ini akan segera meninggalkan kabinet Obama, digantikan John Kerry.

Hillary mengatakan, awalnya ia menolak tawaran Obama untuk duduk dalam kabinetnya. Namun, Obama terus mendorong, Clinton mengatakan.

"Satu hal yang dia tidak menyebutkan secara langsung, tapi pada dasarnya dia mengatakan: 'Anda tahu, kita mengalami krisis ekonomi utama yang dapat mendorong kita ke dalam depresi dan saya tidak akan bisa melakukan banyak hal untuk mengatasinya. Sementara harapan internasional sangat besar agar AS berperan di seluruh dunia. Jadi Anda akan harus keluar dan mewakili kita sementara aku berurusan dengan bencana ekonomi yang saya warisi'," tuturnya. Ia menyatakan Obama sangat peduli tentang apa yang akan terjadi pada masa depan AS.

Keduanya mengakui perbedaan pendapat kerap terjadi, namun mereka mengatakan memiliki tujuan yang sama. "Apakah akan ada perbedaan? Ya! Apakah perbedaan itu dalam? Tentu saja!" kata Hillary. "Anda berkemauan keras, pemikir. Presiden memberikan kami dasar penilaian, nasihat, dan membawa kami bersamanya untuk mengeksekusi."

Obama dan Hillary tertawa ketika ditanyai tentang masa depan politik mereka. "Saya baru dilantik empat hari lalu dan Anda mengajak berbicara tentang pemilu empat tahun mendatang?" ujarnya, diiringi derai tawa Hillary. Simak berita dari Amerika Serikat di sini.

AP | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya