FBI Perkuat Tekanan Penyelidikan Kasus Stuxnet

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 27 Januari 2013 23:33 WIB

Getty Images/Chip Somodevilla

TEMPO.CO, Washington - Para penyidik di Biro Penyelidik Federal (FBI), yang menyelidiki bocornya informasi rahasia tentang operasi siber yang mengincar target program nukllir Iran, meningkatkan tekanannya terhadap mantan dan pejabat pemerintah yang dicurigai terlibat, kata seorang yang mengetahui pengusutan kasus tersebut.


Penyelidikan ini, yang mulai dilakukan Jaksa Agung AS Erick H. Holder Jr. akhir Juni tahun lalu, memeriksa kebocoran informasi soal virus komputer yang dikembangkan bersama oleh Amerika Serikat dan Israel, yang merusak sentrifugal nuklir di pabrik pengayaan uranium utama milik Iran. Nama kode operasi ini adalah Olympic Games, tapi dunia luas lebih mengenalnya dengan cacing komputer misterius Stuxnet.


Jaksa, kata sumber itu, mengejar "Orang-orang, termasuk di level yang cukup tinggi." "Ada banyak orang yang sudah dihubungi, dari instansi yang berbeda."


FBI dan jaksa juga mewawancarai beberapa pejabat dan mantan pejabat senior pemerintah sehubungan dengan terungkapnya informasi rahasia itu, dan kadang-kadang mengkonfrontasi keterangan mereka dengan bukti berupa kontak dengan wartawan. Penyidik, kata sumber itu, telah melakukan analisis yang ekstensif dari akun surat elektronik dan catatan telepon dari pejabat pemerintah, maupun yang sudah menjadi mantan, untuk mencari hubungannya dengan wartawan.


Sumber yang mengetahui jalannya penyelidikan bersedia berbicara tapi tanpa mau disebutkan namanya karena informasi ini merupakan soal yang sensitif. Departemen Kehakiman menolak memberi komentar atas berita ini.


Advertising
Advertising

Pemerintahan Obama sudah menuntut enam pejabat karena mengungkapkan informasi rahasia. Jumlah ini lebih banyak dibanding usaha serupa yang dilakukan pemerintahan sebelumnya. Penyelidikan Stuxnet ini bisa dibilang belum menyentuh keterlibatan pejabat di level atas, namun dipastikan berimplikasi pada para pejabat senior itu. Sebab, pengetahuan tentang program virus itu sangat terkompartementasi dan terbatas pada sekelompok kecil orang Amerika dan Israel.


Holder menunjuk Rod J. Rosenstein, Jaksa AS untuk Maryland, untuk memimpin penyelidikan Stuxnet setelah New York Times menulis artikel tentang Presiden AS Barrack Obama yang memerintahkan serangan siber terhadap Iran dengan menggunakan virus komputer yang dikembangkan bersama dengan Israel itu. Publikasi lainnya, termasuk oleh Washington Post, mengikutinya dengan laporan serupa tentang Stuxnet dan virus terkait bernama Flame.


Pada saat yang sama, Holder juga menunjuk Ronald C. Machen Jr, jaksa AS untuk Distrik Columbia, untuk memimpin penyelidikan kriminal atas kebocoran mengenai gangguan terhadap plot bom al-Qaidah di Semenanjung Arab. Tindakan Holder ini merespons keluhan dari anggota Kongres AS, termasuk dari kepala intelijen.


Machen akan memeriksa kebocoran informasi terhadap kantor berita Associated Press tentang agen ganda di dalam organisasi afiliasi Al-Qaidah di Yaman, yang memungkinkan Amerika Serikat dan Saudi Arabia mengganggu plot pengeboman sebuah pesawat menggunakan bahan peledak dan sistem peledakan yang bisa menghindari pemeriksaan keamanan bandara.


Sejak penyelidikan diumumkan, hanya sedikit pemberitaan terkait jalannya proses pengusutan ini. Departemen Kehakiman AS juga menolak memberikan data berapa banyak penyelidikan atas kebocoran informasi rahasia yang dilakukan selama periode pertama pemerintahan Obama.


Antara tahun 2005 dan 2009, menurut surat Departemen Kehakiman sampai April 2010 kepada Komite Senat AS, Intelijen Amerika Serikat sudah memberitahu lembaga ini sebanyak 183 kali soal adanya kebocoran informasi rahasia. FBI juga melakukan 26 investigasi soal itu dan mengidentifikasi 14 orang sebagai tersangka.


Washington Post | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya