Amerika Serikat Bantu Prancis Serbu Mali  

Reporter

Minggu, 27 Januari 2013 14:11 WIB

Sejumlah tentara Prancis dengan sebuah tank Sagaie di pos observasi di luar Sevare, 620 km utara Bamako, Mali, Kamis (24/1). AP/Jerome Delay

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk turun tangan dalam konflik di Mali. Paman Sam akan membantu Prancis dalam menyediakan transportasi dan suplai bahan bakar pesawat udara. Menteri Pertahanan Leon Panetta mengatakan kepada menteri pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian, bahwa Komando AS di Afrika akan memberikan dukungan pengisian bahan bakar udara.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan pejabat pertahanan kedua negara melalui pembicaraan telepon membahas misi pengisian bahan bakar dan topik lain selama percakapan ini, Ahad, 27 Januari 2013. Pesawat AS pengisi bahan bakar udara akan memberi dukungan udara untuk pasukan darat Prancis saat mereka memasuki wilayah Mali yang dikuasai militan yang terkait dengan al-Qaeda.

Sebelumnya, AS telah membantu Prancis dengan mengangkut pasukan Prancis dan peralatan ke negara Afrika Barat. Keterlibatan AS ini mengikuti Inggris yang sudah turun tangan sejak dua pekan lalu.

Negara-negara Barat mulai nimbrung pada konflik di negeri di Afrik Utara itu. Awalnya, usai kudeta Maret tahun lalu, Mali mulai kedodoran menghadapi para pemberontak, Jumat, 11 Januari 2013. Presiden Mali minta bantuan Prancis agar mengirimkan pasukannya guna mengatasi pemberontak yang menguasai wilayah utara. Prancis bersikeras melakukan operasi militer di Mali. Alasannya, keterlibatan mereka bertujuan mendukung pasukan PBB di Afrika Barat.

Pada Ahad, 13 Januari 2013 lalu, Inggris memutuskan untuk membantu Prancis. "Kedua pemimpin negara itu sepakat kondisi di Mali menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan internasional," kata juru bicara tersebut.

Tawaran bantuan dari Perdana Menteri Inggris, David Cameron, ini dikhawatirkan bisa memprovokasi ancaman serangan pembalasan ke Eropa. Dengan bantuan dari Amerika Serikat, dikhawatirkan ancaman serangan pembalasan akan makin melebar ke AS.

NUR ROCHMI | AP | GUARDIAN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya