Korea Utara Tuntut DK PBB Minta Maaf

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 24 Januari 2013 20:05 WIB

Foto yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA pada Jumat (14/12) ini menampilkan Roket Unha-3 (Milky Way 3) yang membawa satelit Kwangmyongsong-3 milik Korea Utara meluncur dari anjungan peluncuran roket di Pantai Barat, Kawasan Cholsan, Provinsi Pyongan Utara, Korea Utara, Rabu (12/12). REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara mengecam rencana sanksi baru yang akan dijatuhkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) dan menuntut agar badan itu minta maaf. “’Resolusi’ rekayasa atas inisiatif AS dilakukan dengan langkah permusuhan yang kejam untuk mengintensifkan sanksi yang bertujuan mengilegalkan peluncuran satelit DPRK yang bertujuan damai dan menghambat pembangunan ekonomi dan pertahanan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut, yang diterima Tempo, Kamis, 24 Januari 2013.


DPRK adalah singkatan dari Democratic People’s of Republic Korea, nama resmi Korea Utara. Dalam pernyataannya, Korea Utara menyindir AS sebagai negara yang seharusnya lebih tahu bahwa untuk meluncurkan satelit tidak ada jalan lain kecuali menggunakan teknologi rudal balistik.


Korea Utara juga mengklaim peluncuran satelit DPRK menjadi masalah karena menggunakan teknologi rudal balistik. Pihaknya tidak punya pilihan lain untuk mengatasi kebijakan permusuhan AS, kecuali dengan kekuatan. Selain mengecam dan menolak langkah yang diambil DK PBB, Korut juga menuntut badan itu minta maaf.


Mereka juga menegaskan Korut sebagai negara yang independen dan berhak untuk meluncurkan satelit. Bahkan, Korut berkesimpulan Amerika menerapkan kebijakan permusuhan dan denuklirisasi di Semenanjung Korea tidak mungkin dilakukan tanpa denuklirisasi global. Di masa depan, jika ada dialog yang membahas perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan kawasan sekitarnya, Korut tidak akan membahas denuklirisasi semenanjung.


Korut juga menegaskan akan mengambil langkah fisik untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan pertahanan militer, termasuk nuklir, baik dalam kualitas dan kuantitas untuk berjaga-jaga atas peningkatan sanksi dan tekanan AS.


Advertising
Advertising

DK PBB akan menambah sanksi bagi Korea Utara atas uji coba roket balistik yang dilakukan 12 Desember 2012. Resolusi dikabarkan disahkan Rabu. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada kepastian, selain kabar bahwa Pyongyang akan kembali meluncurkan uji coba roket balistik.


NATALIA SANTI

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya