Maling Kembalikan Cincin yang Dicuri 15 Tahun Lalu  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 17 Januari 2013 05:26 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO , Oregon: Keluarga Riphagen yang menetap di Oregon, Amerika Serikat, baru-baru ini mendapatkan paket yang isinya mengagetkan, yakni empat cincin emas, satu di antaranya cincin kawin, yang hilang 15 tahun silam. Perhiasan itu lenyap pada 1998, kala Margot Riphagen, putri mereka, menggelar pesta di rumah.

Si pencuri, yang dulu juga hadir di pesta anak keluarga Riphagen, tidak hanya mengembalikan perhiasan itu. Ia bahkan menulis surat bagi pasangan Riphagen. Seperti dikutip Mail Online, Selasa, 15 Januari 2013, surat itu bertuliskan, "Ibu dan Bapak Riphagen, saya minta maaf karena sudah mencuri benda yang paling berharga untuk kalian. Saya benar-benar bodoh."

Kepada keluarga Riphagen, si pencuri pun mengaku baru menemukan cincin itu lagi. Dan ketika membersihkan lapisan emasnya, ia terpikir apakah pasangan Riphagen merindukan cincin itu.

Untuk menyelusuri keberadaan keluarga Riphagen, si pencuri membuka buku tahunan sekolahnya di masa SMA. Kemudian, ia melanjutkan pencarian melalui Internet. "Semoga saja Anda keluarga Riphagen yang tepat," tulis si pencuri dalam surat itu.

Empat cincin yang dikembalikan pencuri itu adalah satu cincin kawin, satu cincin pemberian suami Riphagen kala istrinya melahirkan anak pertama, dan dua cincin yang dihadiahkan bagi putri mereka. "Saya benar-benar menyesal untuk tiap rasa sedih dan sakit hati yang Anda alami," pencuri itu menambahkan.

Keluarga Riphagen begitu bahagia kembali mendapatkan cincin-cincin tersebut. Bahkan mereka tidak berusaha mencari tahu siapa yang mengambil dan mengembalikannya. Bagi mereka, yang terpenting perhiasan itu kembali. "Bahkan saya baru tahu bila ayah ibu sudah menyiapkan cincin untuk saya dan kakak saya setelah si pencuri mengembalikannya," kata Margot Riphagen.

MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya