Sejumlah orang memeriksa puing kereta militer yang mengalami kecelakaan di wilayah Giza, Badrashin, 40 km barat Kairo, Mesir, Selasa (15/1). REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
TEMPO.CO, Kairo - Sebuah kereta api militer, yang membawa tentara muda wajib militer untuk dibawa ke pusat pelatihan, tergelincir di daerah pinggiran Kairo, Selasa, 15 Januari 2013, menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 103 lainnya. Kabar tersebut disampaikan oleh juru bicara Menteri Kesehatan, Selasa.
Seorang sumber kemanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, pada saat kecelakaan, kereta sedang dalam perjalanan dari wilayah selatan Mesir menuju Kairo. Namun, nahas moda angkutan ini tergelincir di Giza, tetangga Badrashin.
Gubernur Giza, Ali Abdelrahman, mengatakan penumpang yang cedera dilarikan ambulans ke rumah sakit terdekat. "Otoritas ambulans mesir mengirimkan 66 ambulans ke lokasi kejadian untuk membawa korban tewas dan cedera ke rumah sakit," kata Ahmed Omar, juru bicara Kementerian Kesehatan, kepada kantor berita MENA.
Kereta api yang mengalami kecelakaan ini merupakan moda angkutan milik militer yang sedang membawa para wajib militer untuk dibawa ke kamp tentara di Kairo. Alat angkut ini di Mesir memiliki catatan buruk soal keselamatan penumpang.
Hal tersebut sudah lama dikeluhkan warga karena pemerintah dianggap telah gagal menyiapkan keselamatan dasar terhadap penumpang, temasuk meningkatnya angka kecelakaan.
Pada November 2012 lalu, setidaknya 50 orang, hampir seluruhnya anak-anak, meninggal dunia ketika kereta api menghantam sebuah bus sekolah yang menerobos rel kereta api di selatan Kairo. Kejadian ini menimbulkan amarah publik terhadap jaringan transportasi di Mesir. Tragedi kecelakaan kereta api di Mesir terbesar terjadi pada 2002, ketika lebih dari 360 orang tewas akibat sebuah kereta api terbakar.