Pancung Kepala, Arab Saudi Tolak Kritik Dunia  

Reporter

Senin, 14 Januari 2013 18:10 WIB

Kartu identitas Rizana Nafeek, tenaga kerja asal Sri Lanka yang dihukum pancung di Arab Saudi. bbc.co.uk

TEMPO.CO, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi menolak kritik dunia soal eksekusi pancung kepala terhadap seorang pembantu rumah tangga asal Sri Lanka, Rizana Nafeek. Mereka berkeras hukuman tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kerajaan karena Nafeek terbukti membunuh seorang bayi. Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan ini, mengutip keterangan pejabat berwenang, Ahad, 13 Januari 2013.

"Riyadh menolak seluruh kritik dan argumen internasional terkait hukuman terhadap pembantu asal Sri Lanka yang menyebabkan kematian seorang bayi, sepekan setelah dia tiba di Kerajaan," ujar juru bicara Kerajaan.

Rizana Nafeek dipancung kepalanya di muka umum, Rabu, 9 Januari 2013. Eksekusi itu dikiritik keras oleh masyarakat internasional, terutama kelompok pemerhati hak asasi manusia. Menurut kelompok ini, Nafeek baru menginjak 17 tahun ketika didakwa membunuh bayi majikannya, pada 2005.

Majelis hakim pengadilan berpendapat, hukuman itu pantas untuk perbuatan Nafeek, yang menghabisi bayi tak berdosa dengan cara membekapnya. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, Nafeek terbukti membunuh bayi tak berdosa, menyusul pertengkarannya dengan ibu si bayi di Kota al-Dwadmi.

Akibat hukuman pancung kepala ini, hubungan Arab Saudi dan Sri Lanka memanas. Sri Lanka memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk menerima protes keras pada Kamis lalu, 10 Januari 2013. Sri Lanka mengutuk eksekusi Nafeek, terutama karena dia masih di bawah umur manakala didakwa melakukan pembunuhan tersebut.

Pemerintah Sri Lanka telah berusaha keras meminta keluarga bayi untuk menerima "uang darah", tetapi mereka menolak memberikan pengampunan dan berkeras agar Nafeek tetap dieksekusi.

Rilis yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Sri Lanka seusai eksekusi berbunyi, Presiden Rajapakse dan pemerintah sangat menyesalkan eksekusi tersebut. "Kerajaan Arab Saudi semestinya bisa memberikan pengampunan dan mencegah eksekusi hukuman pancung tehadap Nafeek," demikian bunyi rilis tersebut.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL





Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya