TEMPO.CO, Chicago - Sekolah Dasar Marsh, di tenggara Chicago, Amerika Serikat, Kamis lalu heboh. Pasalnya, seorang siswa yang berusia 13 tahun ternyata membawa senjata api. Awalnya, saat istirahat, Manor Jeffery, seorang staf sekolah, melihat seorang siswa bermain peluru.
Selang satu hari, pihak sekolah akhirnya memeriksa bocah dan semua siswa. Mereka menemukan pisau lipat di saku bocah itu. Di lokernya juga ditemukan amunisi dengan kaliber 22 milimeter, berjumlah 33 butir peluru. Tidak jelas bagaimana anak itu mendapat pistol, milik siapa, dan bagaimana dia bisa membawanya masuk ke lingkungan sekolah.
Menurut NBC Chicago, bocah itu didakwa dengan penggunaan senjata tidak sah dan akan diadili Jumat pekan depan. Dewan Sekolah Chicago Public School (CPS) menyebutkan hal ini sebagai insiden yang ditutupi.
CPS tidak menoleransi adanya senjata apa pun pada properti sekolah untuk keselamatan dan keamanan sekolah, mahasiswa, staf, dan pengunjung. "Pejabat sekolah harusnya segera mengambil langkah tepat, memberitahukan kami dan mengambil tindakan segera di sekolah," demikian pernyataan CPS.
Para orang tua siswa cemas dengan penemuan ini. Mereka juga kecewa karena tak segera diberi tahu hingga Jumat sore kemarin. Mereka menerima surat dari kepala sekolah, menguraikan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat. Detektor logam, yang jarang digunakan, akan mulai digunakan Sabtu ini.
Orang tua siswa juga mengeluhkan hal ini. "Seharusnya ia dihukum," kata salah satu orang tua, Yvonne Rodriguez.
Persoalan senjata memang sedang panas di Amerika serikat. Puncaknya, pertengahan Desember lalu, Adam Lanza, 20 tahun, menembak 20 siswa dan enam orang lain di SD Sandy Hook, Connecticut. Dia lalu bunuh diri. Beberapa kejadian penembakan juga menyusul terjadi setelah tragedi di SD Sandy Hook. Akibatnya, kepemilikan senjata menjadi perdebatan nasional.
Menurut kalangan pro-senjata api, The National Rifle Association, kasus-kasus yang terjadi itu mendesak diperlukannya penjaga bersenjata api untuk ditempatkan di sekolah-sekolah demi meningkatkan keamanan.
HUFFINGTONPOST | NUR ROCHMI
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya