50 Perempuan Yaman Ditahan Karena Membunuh Suami  

Reporter

Selasa, 8 Januari 2013 16:26 WIB

World Press Photo of the year 2012 karya fotografer Samuel Aranda, dari Spanyol untuk New York Times, memperlihatkan seorang perempuan memeluk saudaranya yang terluka dalam aksi protes melawan Presiden Saleh di Sanaa, Yaman, 15 Oktober 2011. Worldpressphoto.org

TEMPO.CO, Sanaa - Sekitar 50 perempuan Yaman ditahan pihak berwajib selama tahun 2012 karena pembunuhan. Hampir semuanya ditahan lantaran membunuh suaminya. Demikian keterangan Menteri Dalam Negeri Yaman yang diumumkan pekan ini.

Menurut laporan yang disampaikan oleh kantor Kementerian Pusat Keamanan, kaum perempuan Yaman yang dipenjara berusia 25-50 tahun. Hampir semuanya terlibat dalam kejahatan dengan maksud membantu keluarganya.

Laporan itu menyebutkan, rata-rata kejahatan itu timbul karena adanya kekerasan dalam rumah tangga dan emosi tak terkendali. Kejadian itu berlangsung di Mahweet, Taiz, Hajjah, Sanaa, Amran, dan Marib. Kendati demikian, jelas Menteri, jumlah perempuan yang menjadi korban pembunuhan dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah pelaku pembunuhan.

Dr Mujib Abdul Bari, seorang psikiater dan ahli saraf, mengatakan kepada Al Arabiya.net, kekerasan secara konstan dan psikologis dapat dengan drastis mengubah perilaku seseorang.

Kekerasan harian yang dialami seorang perempuan, Bari memaparkan, dapat membuat dia putus asa dan menimbulkan situasi tanpa harapan. Dalam kondisi seperti ini, tambahnya, perempuan lupa akan sikap kewanitaannya dan bisa saja membunuh pasangannya.

Dia katakan, hampir semua kejahatan di Yaman berlangsung pada 7 Agustus 2012 di sebuah desa di Provinsi Marib. Di daerah ini, seorang perempuan berusia 40 tahun membunuh suami dan dua putranya, menyusul konflik rumah tangga.

Menurut Bari, pemerintah Yaman seyogyanya tidak hanya menerbitkan angka statistik kejahatan, melainkan perlu juga meluncurkan program penyadaran yang dapat membantu kaum perempuan.

Program tersebut diharapkan akan membantu kaum Hawa untuk mengetahui bagaimana cara mereka berkontribusi terhadap anggota masyarakat dan belajar untuk tidak menerima penghinaan, serta sanggup mengambil keputusan sendiri.

"Pada kasus perempuan yang salah mengambil keputusan dalam pernikahan, mereka seharusnya mendapatkan solusi yang legal, seperti perceraian atau kembali ke keluarganya, yang dapat membantu guna mengatasi hal-hal yang sifanya psikologis," kata Bari.

AL ARABIYA | CHOIRUL






Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya