Obama Tunjuk Mantan Senator Republik Jadi Menhan

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 8 Januari 2013 05:58 WIB

Presiden Amerika Serikat pertama yang berkulit hitam, Barack Obama kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya yang diusung dari Partai Demokrat setelah berhasil mengalahkan pasangan Partai Republik, Willard Mitt Romney-Paul Ryan (7/11). grazia.fr

TEMPO.CO, Washington - Presiden Barack Obama pada hari Senin menominasikan mantan Senator Partai Republik, Chuck Hagel, sebagai menteri pertahanan berikutnya dan penasihat kontraterorisme John Brennan untuk memimpin CIA. Penunjukkan keduanya diramal banyak pihak bakal "menyulitkannya" untuk memulai masa jabatan keduanya.

Hagel sebelumnya pernah membuat komentar kontroversial tentang Israel dan gay, sementara Brennan menghadapi pertanyaan-pertanyaan mengenai pandangannya sebagai pejabat CIA dalam pemerintahan Bush pada penggunaan apa yang disebut teknik interogasi, yang dianggap sebagai bentuk penyiksaan terselubung bagi tersangka terorisme.

"Saya berharap Senat memutuskan segera, karena kami tidak ingin meninggalkan banyak celah dalam keamanan nasional di masa transisi ini. Kita harus bergerak cepat dalam hal ini," kata Obama dalam satu pernyataan. Sebelumnya Obama telah menunjuk Senator Demokrat John Kerry sebagai nomine untuk menteri luar negeri.

Hagel, 66 tahun, tampaknya menghadapi perjuangan keras untuk mendapatkan persetujuan Senat yang dikendalikan kubu Demokrat. Omongan Obama, yang memuji mantan anggota parlemen dari Nebraska ini sebagai seseorang "yang menanggung bekas luka dan pecahan peluru dari pertempuran di Perang Vietnam", tak mampu meluluhkan hati Kongres. Ia dikenal sebagai anti-Israel, kendati Hagel dengan tegas menolaknya.

Brennan, di sisi lain, menghadapi oposisi yang tidak langsung, membuatnya lebih gambang mendapat persetujuan. Dia menarik namanya dari pertimbangan untuk jabatan puncak CIA pada tahun 2008 setelah menghadapi kritik atas metode interogasi yang kasar untuk menghasilkan informasi yang berguna dari tahanan.

Tidak ada bukti Brennan terlibat langsung dalam program era Bush itu, termasuk teknik seperti waterboarding, suatu bentuk simulasi tenggelam, dan kurang tidur. Namun sebagai penasihat kontraterorisme Gedung Putih, ia adalah pemain kunci dalam operasi rahasia yang menyebabkan kematian Osama bin Laden pada tahun 2011. Dia juga disebut-sebut berada di jantung kebijakan yang berhubungan dengan serangan drone di Yaman.

REUTERS | TRIP B


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya