FBI Awasi Marilyn Monroe, Ini Alasannya

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Minggu, 30 Desember 2012 07:33 WIB

Beberapa orang dekat Marilyn Monroe yang kemudian diidentifikasi terlibat gerakan Partai Komunis baik yang terafiliasi dengan Amerika Latin maupun Uni Soviet adalah; psikiater pribadi Monroe, Greenson, Internis pribadinya, Engelberg, orang kepercayaan adik ipar Monroe, Churchill Murray, yang mengenalkan Monroe kepada seorang eksil komunis di Meksiko. AP Photo, File

TEMPO.CO, Los Angeles - Dokumen FBI tentang Marilyn Monroe yang ditengarai sebagai seorang komunis ditemukan dan diterbitkan kembali. Tak hanya bintang yang populer di era 1960-an itu, tapi juga sederet nama selebritas Amerika Serikat yang diendus berhaluan kiri.

Tapi dalam dokumen yang sebelumnya telah banyak disunting, tidak disebut informasi baru tentang kematian Monroe 50 tahun yang lalu. Surat dan kliping berita yang disertakan dalam file tersebut menunjukkan biro tak menafikan kemungkinan aktris telah dibunuh, namun mereka tak berupaya menyelidikinya. Aparat berwenang Los Angeles saat itu menyebut kematian Monroe kemungkinan akibat bunuh diri.

Dokumen yang didapat Associated Press melalui Freedom of Information Act, file yang diperbaharui FBI menunjukkan lembaga itu memantau Monroe untuk hubungan dengan komunisme di tahun-tahun sebelum kematiannya pada Agustus 1962.

Catatan mengungkapkan bahwa beberapa di lingkaran dalam Monroe khawatir tentang hubungan dia dengan anak seorang miliarder bernama Frederick Vanderbilt Field, yang dicabut hak warisnya oleh keluarganya karena berpandangan berhaluan kiri.

Sebuah perjalanan ke Meksiko pada awal tahun itu mempertemukan Monroe dengan Field, yang tinggal di negara tersebut dengan istrinya. Informan melaporkan kepada FBI bahwa keduanya saling jatuh hati, hal yang menyebabkan keprihatinan di antara beberapa di lingkaran dalamnya.

"Situasi ini menimbulkan kekecewaan yang besar bagi rombongan Miss Monroe dan juga di antara American Komunis Group di Meksiko," tulis file itu. Di dalam file itu juga terdapat laporan dekorator interior yang menyebut hubungan Monroe-Field.

Otobiografi Field mencurahkan satu bab penuh untuk perjalanan Monroe. Ia menyebutkan bahwa ia dan istrinya menemani Monroe selama wisata belanja dan kuliner, dan hanya menyebutkan politik sekali dalam bagian percakapan makan malam mereka.

"Dia berbicara sebagian besar tentang dirinya sendiri dan beberapa orang yang telah atau masih penting baginya," tulis Field. "Dia mengatakan kepada kita tentang perasaan yang kuat untuk hak-hak sipil, kesetaraan kaum hitam, serta kekagumannya atas apa yang sedang dilakukan di Cina, kemarahannya pada McCarthyism, dan kebenciannya pada direktur FBI J. Edgar Hoover. "

FBI pada masa itu memetakan kehidupan politik dan sosial dari banyak selebriti, termasuk Frank Sinatra, Charlie Chaplin, dan mantan suami Monroe Arthur Miller. Biro ini juga telah terlibat dalam penyelidikan tentang berbagai kejahatan terhadap selebriti, termasuk ancaman terhadap Elizabeth Taylor, kasus pemerasan yang melibatkan Clark Gable, dan baru-baru ini, mencoba untuk memecahkan siapa yang membunuh rapper Notorious B.I.G.

AP sebelumnya meminta file FBI mengenai Monroe awal tahun ini sebagai bagian dari serangkaian tulisan memperingati 50 tahun kematian Monroe. FBI awalnya berdalih mereka telah mentransfer berkas ke fasilitas Arsip Nasional di Maryland, namun Arsip Nasional mengatakan dokumen belum diterima. Beberapa bulan setelah meminta rincian, FBI merilis versi terbaru dari file yang menghilangkan puluhan tahun lalu.

Selama bertahun-tahun, para peneliti, penulis biografi, dan orang-orang yang tidak percaya kematian Monroe di rumahnya daerah Los Angeles adalah bunuh diri, meminta akses pada file itu. Sebuah penyelidikan tahun 1982 oleh Kantor Kejaksaan Los Angeles tidak menemukan bukti pembunuhan atas Monroe, setelah meninjau semua catatan investigasi, tetapi mencatat bahwa file FBI "disensor ketat."

AP | TRIP B


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya